Semua SPPG di Kediri Ditarget Miliki SLHS Bulan Oktober 2025 Ini, Begini Upaya Satgas MBG
Cak Sur October 22, 2025 01:31 AM
Ringkasan Berita:
  • Satgas Percepatan MBG Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) lakukan verifikasi & pembinaan manual ke SPPG untuk percepat penerbitan SLHS. Targetnya semua 40 SPPG bersertifikat bulan ini.
  • Upaya ini pastikan dapur rekanan pahami standar keamanan pangan, olah makanan higienis dan penuhi gizi seimbang. Percepatan bukan abaikan kualitas.
  • Metode manual beri ruang Satgas dampingi langsung, minimalkan kesalahan dan bimbing dapur lebih intensif. SPPG Deyeng sudah tunjukkan penerapan baik.

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Upaya percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), terus diintensifkan. 

Satgas Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan verifikasi lapangan sekaligus pembinaan langsung ke SPPG Deyeng di Kecamatan Ringinrejo, Kediri, Selasa (21/10/2025).

Langkah proaktif ini, tidak hanya bertujuan mempercepat proses administrasi sertifikasi, tetapi juga memastikan setiap dapur rekanan benar-benar memahami dan menerapkan standar keamanan pangan dengan tepat. 

Satgas berkomitmen penuh, untuk menjamin bahwa makanan yang disajikan kepada anak-anak benar-benar higienis dan bergizi seimbang.

Sekretaris Satgas Percepatan MBG Kabupaten Kediri, Nurul Puspa, menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan bagian krusial dalam proses percepatan SLHS. 

"Kami tidak hanya melakukan verifikasi, tapi juga memberikan pembinaan agar setiap pengelola dapur memahami pentingnya standar higienis dan sanitasi," jelasnya.

Percepatan Kualitas, Bukan Sekadar Cepat

Nurul menegaskan, bahwa percepatan sertifikasi ini tidak boleh mengesampingkan kualitas.

Semua dapur SPPG di Kediri, wajib mematuhi prinsip kebersihan yang ketat, pengolahan makanan yang higienis dan pemenuhan gizi seimbang. 

"Percepatan ini bukan berarti asal cepat, tapi tetap menjaga kualitas makanan yang dihasilkan," tegas Nurul.

Dari sekitar 40 SPPG yang beroperasi di Kabupaten Kediri, baru satu SPPG, yakni SPPG Kayen Kidul, yang telah mengantongi SLHS melalui sistem Online Single Submission (OSS). 

Kondisi tersebut, mendorong Satgas untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat secara manual.

"Untuk percepatan kali ini, kami tidak menggunakan OSS, melainkan manual. Jadi, pembinaan ini bagian dari proses percepatan itu. Targetnya, bulan ini semua SPPG di Kabupaten Kediri sudah memiliki SLHS," terang Nurul.

Ia menambahkan, pendekatan manual justru memberikan ruang lebih besar untuk melakukan pendampingan langsung ke lapangan, sehingga potensi kesalahan dalam penerapan standar higienis dapat diminimalkan sejak dini. 

"Pendekatan manual ini, juga membuat kami bisa lebih intens memberi bimbingan ke setiap dapur," imbuh Nurul.

SPPG Deyeng Menunjukkan Progres Positif

Hasil kunjungan ke SPPG Deyeng, menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan di lapangan sudah cukup baik. Meskipun masih ada beberapa aspek kecil yang memerlukan perbaikan, tidak ditemukan kendala besar yang signifikan.

"Alhamdulillah, SPPG Deyeng sudah menerapkan prinsip kebersihan dengan baik. Ada sedikit perbaikan yang sifatnya minor, tapi itu hal wajar dalam proses peningkatan kualitas," ujar Nurul.

Nurul berharap, seluruh SPPG di Kabupaten Kediri dapat konsisten meningkatkan penerapan standar higienis dan sanitasi.

"Kami ingin semua SPPG menjadi dapur yang aman, bersih dan layak. Karena dari situlah jaminan keamanan pangan untuk anak-anak bisa benar-benar terwujud," pungkasnya, menekankan pentingnya keamanan pangan bagi generasi muda.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.