SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Sambaran petir menjadi ancaman serius saat peralihan musim sekarang. Setelah seorang petani tewas di Tuban, sambaran listrik dari langit itu juga mengguncang seorang perempuan di Bangkalan, Rabu (22/10/2025), bersamaan turunnya hujan deras.
Akibat sambaran petir itu, perempuan berinisial MRS (55), warga Dusun Sibelan, Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu mengalami shock berat dan sampai pingsan. Tetapi ajaib, perempuan tua itu tidak mengalami luka atau bekas terbakar sama sekali.
Meski begitu, kejadian tersebut membuat peserta Rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu seketika buyar.
Semua peserta rapat berlarian meninggalkan lokasi rapat begitu ada informasi orang tersambar petir saat menyabit rumput di pinggir tegalan desa setempat.
MRS langsung dievakuasi ke puskesmas setempat menggunakan kendaraan dinas Kapolsek Sepulu, Iptu Wiwit Heru Santoso yang hadir bersama unsur Muspika Sepulu.
“Sampai malam ini korban masih menjalani perawatan di Puskesmas Sepulu, kondisi korban berangsur pulih. Tidak mengalami luka, hanya shock berat di awal terjadi sambaran petir,” ungkap Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama kepada SURYA.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan sejak siang diterjang hujan dengan intensitas sedang-tinggi disertai sambaran petir. Termasuk di Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu.
Saat hujan dengan intensitas sedang beserta sambaran petir menerjang Desa Kelbung, unsur Muspika Sepulu yang terdiri dari kapolsek, camat, hingga danramil setempat sedang mengikuti Rapat Musrenbang Desa tahun 2026.
Agung menjelaskan, lokasi rapat musrenbang desa dengan titik sambaran petir tidak lebih dari 300 meter. Selama rapat berlangsung, sambaran petir kerap terdengar bahkan sesekali membuat kaget para peserta rapat.
“Saat rapat musrenbang berjalan separuh, ada info bahwa warga disambar petir. Dugaan kami tubuh korban tidak tersambar langsung, kami temukan rumput gosong sekitar 3 meter dari tubuh korban,” jelas Agung.
Berdasarkan informasi dari masyarakat di sekitar lokasi kejadian, ada tiga orang pencari rumput. Salah seorang di antaranya adalah MRS yang diingatkan agar menghentikan menyabit rumput di lapangan terbuka.
“Namun korban sempat mengatakan, ‘nanggung’, Alhamdulillah korban dalam kondisi hidup, karena itu kami segera mengevakuasi ke Puskesmas Sepulu,” pungkas Agung. *****