Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mencatat, terdapat sekitar 20 kejadian bencana, termasuk 10 tanah longsor, yang dipicu oleh cuaca ekstrem tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risdianto, mengatakan seluruh kejadian hampir bersamaan akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang. "Ada sejumlah kejadian bencana, meliputi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," ujarnya Selasa malam.
BPBD Banyumas bersama unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, Linmas, dan perangkat desa, masih terus melakukan pembersihan material serta pendataan kerusakan di seluruh lokasi terdampak.
"Tim gabungan masih menginventarisasi kerusakan ," terangnya.
Ia menerangkan lebih lanjut, berdasarkan data BPBD, terdapat setidaknya delapan titik banjir, termasuk beberapa wilayah di pusat kota Purwokerto dan sekitarnya.
Antara lain Kelurahan Purwokerto Wetan, Arcawinangun, Kranji, Karangpucung, Tanjung, serta Perumahan Puri Teluk di Kecamatan Purwokerto Selatan.
Selain itu banjir juga terjadi di Desa Karanganyar dan Karangrau (Kecamatan Sokaraja) serta Grumbul Parakan Jambe (Kecamatan Patikraja).
“Untuk banjir di Perumahan Puri Teluk sudah surut, sementara lokasi lain masih dilakukan pembersihan dan pengecekan drainase. Tidak ada laporan korban jiwa,” ujar Andi.
Ada pula laporan dua peristiwa pohon tumbang yang terjadi di Desa Kedungrandu (Kecamatan Patikraja) dan Perumahan Sapphire Town House, Kelurahan Berkoh (Kecamatan Purwokerto Selatan).
Sementara itu, bencana tanah longsor terjadi di 10 titik. Paling banyak terjadi di wilayah Cilongok, Lumbir, dan Kembaran. Tercatat empat titik longsor di Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, menimpa bahu jalan dan area permukiman warga.
Longsor juga terjadi di Desa Sawangan Wetan (Patikraja), Kelurahan Tanjung (Purwokerto Selatan), serta dua titik di Desa Cingebul (Lumbir).
"Tidak ada laporan korban jiwa, namun sebagian material menutup akses jalan dan menimpa sebagian tembok rumah warga," ujar Andi, Rabu (22/10).
Andi mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
"Kami mengingatkan warga di daerah lereng perbukitan dan rawan longsor, serta di bantaran sungai untuk berhati-hati, terutama saat hujan deras. Jika terjadi tanda-tanda bahaya, segera laporkan ke BPBD atau aparat setempat," ujar Andi.