Poin penting:
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Tiga nama terbaik hasil seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro akhirnya diumumkan.
Kini, keputusan akhir siapa yang bakal menempati kursi strategis itu sepenuhnya berada di tangan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, ketiga calon yang dinyatakan lolos yaitu Edi Susanto (Sekretaris DPRD Bojonegoro), Eka Atikah (Sekwan DPRD Kota Blitar), dan Sukaemi (Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan).
Kepala BKPP Bojonegoro, Hari Kristianto, menyebutkan ketiga nama tersebut merupakan hasil rekomendasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) setelah melalui serangkaian tahapan seleksi terbuka jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekda Bojonegoro tahun 2025.
“Tiga nama yang lolos ini merupakan hasil rekomendasi dari BKN. Selanjutnya, Bupati akan menentukan satu nama untuk ditetapkan sebagai Sekda definitif,” ujar Hari, Kamis (23/10/2025).
Dalam seleksi kali ini, satu peserta harus tereliminasi. Ia adalah Mahmudi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro, yang terhenti di tahapan akhir karena hanya tiga calon terbaik yang dikirimkan kepada bupati.
Sesuai dengan jadwal, lanjut Hari, pengumuman dan penetapan Sekda definitif akan dilakukan pada akhir Oktober 2025.
“Saat ini masih menunggu keputusan akhir dari Bupati Bojonegoro," jelas mantan Camat Balen tersebut.
Diketahui, jabatan Sekda Bojonegoro sudah kosong sejak Nurul Azizah mengundurkan diri pada September 2024 lalu untuk maju dalam kontestasi Pilkada Bojonegoro 2024.
Sejak saat itu, posisi strategis Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ini hanya diisi oleh pejabat sementara secara bergantian.
Tercatat, jabatan pelaksana tugas Sekda Bojonegoro sempat diemban Djoko Lukito, kemudian digantikan Andik Sudjarwo, dan kini dijabat oleh Kusnanda Tjatur sebagai Plt Sekda.
Kursi Sekda Bojonegoro menjadi rebutan karena posisi ini memegang peran sentral dalam jalannya birokrasi di daerah penghasil migas ini.