Hujan Intensitas Tinggi Turun di Pegunungan Meratus,  Air Sungai Dekat Rumah Bupati HST Juga Naik
Hari Widodo October 25, 2025 09:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Curah hujan dengan intensitas tinggi di Pegunungan Meratus sejak Kamis (23/10/2025) malam hingga Jumat (24/10/2025) pagi meningkatkan permukaan air sungai di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Dari pantauan di kawasan Siring Juwita sekitar pukul 09.30 Wita, arus juga deras disertai material kayu seperti ranting.

Ketinggian air bahkan hanya berjarak sekitar satu meter dari jalan raya hingga menimbulkan kekhawatiran terjadinya luapan bila hujan tidak mereda.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST melalui frekuensi 146.920 MHz, kenaikan debit sungai juga terjadi di Aluan dari 120 cm menjadi 150 cm.

Bungur dan Munti Raya naik hingga mencapai bibir sungai.  Demikian pula sungai di samping rumah bupati dan di Simpang 3 Ulama.

Namun ada pula permukaan sungai yang mengalami penurunan seperti di sungai Alat dari 120 cm menjadi 100 cm atau mendekati normal.

Di Manggasang dari 150 cm turun menjadi 100 cm atau mendekati normal. Demikian pula di Haliau dari 370 cm turun menjadi 340 cm.

Kepala Pelaksana BPBD HST Ahmad Apandi membenarkan kondisi fluktuatif debit air sungai di sejumlah wilayah.

Menurutnya, debit ai sungai di sebagian wilayah hulu menunjukkan penurunan karena telah mengalir ke wilayah hilir seperti Barabai.  Namun demikian semua warga diminta waspada dan memantau hujan.

 “Kami imbau masyarakat di bantaran sungai tetap siaga dan mengikuti perkembangan informasi resmi,” ujar Apandi.

BPBD HST bersama relawan Emergency Murakata terus melakukan pemantauan dan menyebarkan informasi terkini melalui saluran komunikasi darurat

Debit air di Pegunungan Meratus Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) (HSS) juga mengalami kenaikan.

Sebuah video yang dibagikan pada grup Info Emergency HSS menunjukkan kondisi arus Sungai Amandit yang lebih deras dari biasanya pada Jumat sekitar pukul 06.30 Wita. Air sungai juga cokelat keruh.

Dalam video tersebut terdengar suara yang menyatakan air Sungai Amandit di Loksado naik sekitar 2 meter dari biasanya.

Pemilik video mengimbau masyarakat yang berumah di bantaran sungai agar waspada.

Dikonfirmasi, Camat Loksado Ahmad Nabhan membenarkan kondisi tersebut.

 “Kondisi saat ini gerimis masih dan air sungai naik sekitar dua meter karena hujan sejak Kamis malam,” kata Nabhan sekitar pukul 08.10 Wita.

Dia pun menyampaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Loksado berstatus siaga.

Sementara sungai di Amandit, Nagara, Kalumpang, dan Bendungan Telaga Langsat dalam kondisi normal.

Debit air sungai di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar juga mengalami penambahan. Air sungai juga lebih cokelat dan tampak banyak sampah kayu terbawa arus.

Air disuplai dari wilayah hulu yakni Kecamatan Sungaipinang, yang sebelumnya diguyur hujan deras.

Kendati meninggi, air sungai di Pengaron belum sampai ke jalan dan memasuki rumah warga.

“Untuk wilyah terendah di bantaran sungai Pengaron, air sudah sebibir sungai, namun masih sedikit,”  kata Sekretaris Desa Benteng Ahmad Sarpai, Jumat. Sarpai mengaku terus memantau ketinggian air sungai di tempat pengukuran.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar Yayan Daryanto mengatakan usai rapat, pihaknya akan segera menyusun peningkatan status.

Dijelaskan dia, hasil rapat akan dijadikan bahan rekomendasi kepada kepala daerah, termasuk dalam penetapan status siaga bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor. (nan/ady/lis)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.