BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan tak hanya Alexander Zwiers saja yang masih jadi bagian dari federasi. Namun, Jordi Cruyff dan Simon Tahamata pun tetap bersama Timnas Indonesia.
Setelah PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert dan jajaran pelatih Timnas Indonesia pada 16 Oktober 2025 itu beberapa nama jadi sorotan.
Tiga nama yakni Alexander Zwiers, Jordi Cruyff, dan Simon Tahamata menjadi pertanyaan besar, apakah mereka masih jadi bagian dari PSSI dan bersama Timnas Indonesia.
Erick Thohir pun akhirnya buka suara soal posisi Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers dipastikan tetap bersama PSSI.
Selain itu, untuk posisi Penasihat Teknis Timnas Indonesia yakni Jordi Cruyff juga masih jadi bagian tim.
Kemudian untuk Kepala Pencari Bakat Timnas Indonesia yakni Simon Tahamata pun masih bersama skuad Garuda.
“Alex (Alexander Zwiers) masih ada di sini,” ujar Erick Thohir kepada awakmedia termasuk BolaSport.com, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
“Jordi Cruyff juga masih bersama kami. Makanya kita akan buka diskusi dengan Jordi Cruyff apa masukannya,” ucapnya.
“Om Simon (Tahamata) masih di sini,” tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mengatakan bahwa ketiganya tetap bersama Timnas Indonesia dan tidak ikut kelompok Patrick Kluivert yang mengakhiri kerja sama dengan PSSI.
“Tapi, memang strata kepelatihan yang U-20 dan U-23, karena itu bagian dari rencana tadinya, mereka bersama, bersepakat (mengakhiri kontrak) gitu,” jelas Erick.
Erick Thohir mengatakan bahwa saat ini tantangan PSSI dalam mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia.
Pasalnya, ia ingin pelatih baru ini nantinya siap membangun filosofi sepak bola Indonesia di semua strata usia.
Ini karena PSSI ingin pemain dari kelompok usia hingga senior bisa memiliki filosofi yang sama.
Setelah kerja sama dengan Patrick Kluivert berakhir pada 16 Oktober 2025 seusai skuad Garuda gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Erick Thohir mengaku saat ini pihaknya bersama tim berusaha mencari pengganti yang terbaik.
“Nah, karakter pelatihnya ini yang kita lagi cari. Tentu tidak ada pelatih yang sempurna,” kata Erick Thohir.
“Ada pelatih yang kuat di manajemen pemain, tetapi taktikal belum, tetapi dia disupport timnyas. Ada juga pelatih yang kuat di taktikal, tapi X faktor pemain minta timnya urusin.”
“Itulah makanya saya bilang, kita coba pelatih apa yang bisa lebih baik melakukan hubungan ke depan, tidak hanya target, tetapi juga pelatih dan pemain, serta federasi.”
Erick Thohir mengaku tak ingin ada jarak antara pelatih dengan program yang telah dibangun Direktur Teknik dan Badan Tim Nasional (BTN).
Oleh karena itu, PSSI tak ingin buru-buru dalam menunjuk pelatih, karena ingin mencari yang memang dirasa cocok dan bisa bersama Timnas Indonesia.
“Tidak bisa pelatih ada jarak dengan program yang dibangun Direktur Teknik dan BTN. Nanti kan ada juga U-23, U-20, strata ini tetap kita bangun,” jelas Erick.
“Hubungan antar pelatih kompleks, ini yang harus kita jaga supaya kita bisa punya sisten sepak bola yang sama seperti negara Asia maju.”
“Tidak bisa pelatih U-17 beda, U-20 beda, U-23 beda, singkronisasi pemain nanti bagaimana. Itu yang kita harapkan, kita bangun sistem,” tuturnya.