Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Wilayah DPW PSI DKI Jakarta Geraldi Ryan Wibinata menyatakan dukungannya terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilihan Umum (Pemilu) agar segera dibahas dan disahkan.
Dia pun berharap agar RUU tersebut dapat menjadi jawaban terkait permasalahan biaya politik yang dinilainya mahal.
"Ada dua masalah besar yang sedang kita hadapi dalam perpolitikan. Pertama, biaya politik mahal. Kedua, anak muda itu juga berhadapan dengan lembaga-lembaga politik yang sudah membutuhkan perbaikan lagi," kata Geraldi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan tersebut dia sampaikan sebagai delegasi PSI dalam Indonesia Youth Democracy Forum bertajuk “Aspirasi untuk Reformasi Pemilu: Representasi Akuntabel dan Kepemimpinan Kompeten.”
Dia mengungkapkan pihaknya selaku partai ekstra-parlementer atau belum masuk parlemen, mendukung RUU Pemilu agar segera dibahas dan disahkan sebelum proses elektoral menuju Pemilu 2029 dimulai.
"Dengan mempertimbangkan bahwa kita akan segera memulai rangkaian menuju Pemilu 2029, kami mendukung agar RUU Pemilu dibahas segera dan disahkan sebagai dasar-dasar penyelenggaraannya," ujar Geraldi.
Menurut dia, saat ini terdapat dua permasalahan besar yang dihadapi dalam dunia politik, terutama bagi anak-anak muda ketika ingin berkiprah di dunia politik, yaitu biaya politik yang tinggi dan kelelahan kelembagaan.
Dia pun menegaskan pihaknya berkomitmen memperjuangkan dan mendorong agar RUU Pemilu dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
"Menanggapi adanya tuntutan dari masyarakat secara luas dan anak muda secara khusus, kami akan memperjuangkan agar RUU Pemilu berikutnya dapat menjadi solusi terhadap biaya politik yang mahal," tutur Geraldi.
Dia mengatakan salah satu caranya, yaitu dengan membatasi pengeluaran kampanye dari calon legislatif atau eksekutif yang akan mencalonkan diri.
Pihaknya juga mendorong agar RUU Pemilu dapat menyegarkan kembali sejumlah lembaga, baik penyelenggara pemilu, pemerintahan, dan partai politik untuk beradaptasi.
Dia menilai perumusan RUU Pemilu harus mempertimbangkan aspirasi-aspirasi anak muda yang mendambakan sistem politik di Indonesia menjadi lebih baik secara keseluruhan.
"Kita harus menyadari bahwa anak muda menginginkan perbaikan dalam sistem dan kehidupan politiknya," tegas Geraldi.







