BANJARMASINPOST.CO.ID - Viral kasus penganiayaan dokter di Indramayu mendapat perhatian serius pimpinan daerah setempat.
Bupati Indramayu Lucky Hakim meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus diduga melibatkan oknum kepala desa tersebut.
Kini Polres Indramayu sudah mengamankan 5 orang dalam kasus penganiayaan dokter.
Penyerangan tersebut diduga melibatkan oknum kepala desa atau kuwu setempat.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim buka suara terkait viralnya video penyerangan rumah seorang dokter di Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat oleh sekelompok massa.
Lucky mengaku sudah menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Lucky pun meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini karena sudah mengarah kepada dugaan tindak pidana.
“Setahu saya ini ada dugaan tindak pidana penganiayaan, jadi saya mengajak korban atau dokter ini untuk melapor ke kepolisian dan saya juga minta kepada kepolisian untuk responsif dan menindaklanjuti laporan tersebut, apalagi kalau sudah ada bukti-buktinya,” ujar Lucky saat dihubungi, Sabtu (25/10/2025).
Kejadian bermula ketika di desa tersebut tengah berlangsung kegiatan arak-arakan kesenian singa depok pada Kamis (23/10/2025) sore.
Saat itu, sang dokter hendak pulang ke rumahnya usai praktik dari rumah sakit. Namun, di tengah jalan, sedang ada kegiatan arak-arakan. Ia pun diarahkan menepi, di sisi lain oknum kuwu memintanya berbelok.
Sang dokter bingung dengan dua arahan berbeda. Namun, oknum tersebut justru marah-marah hingga merusak spion mobil korban. Suami sang dokter yang mendapat kabar itu segera pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ia menanyakan kejadian itu kepada istrinya. Setelah mendengar cerita tersebut, suami dokter tersebut keluar menuju gerombolan massa yang mengepung rumahnya dari seberang jalan. Baru sampai di tengah jalan, beberapa orang tidak dikenal langsung melakukan pengadangan.
Suami dokter tersebut kemudian menjadi sasaran pengeroyokan hingga mengalami luka pada bagian pipi kanan, bagian kening sebelah kiri, dan bagian belakang telinga kanan.
“Menurut saya ini sudah urusan pidana, jadi harus dipertanggungjawabkan di mata hukum walaupun dia itu kepala desa atau siapa pun mau kepala pemerintahan dan lain-lain karena ini sudah urusan pidana harus bertanggung jawab,” ujar dia.
Lucky mengatakan, pihaknya juga mendapat laporan bahwa oknum kuwu tersebut diduga dalam keadaan mabuk.
Selain pihak kepolisian, Pemda Indramayu juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kejadian tersebut. “Nah yang saya ingin tahu, pada kejadian hari itu, itu kan jam kerja, apakah benar oknum kuwu tersebut sedang dalam keadaan mabuk-mabukan atau tidak, kita akan cari tahu sama-sama,” ucap Lucky.
Kini Polres Indramayu telah mengamankan 5 orang diduga menganiaya dokter hingga mengalami luka-luka.
Sejumlah barang bukti sudah turut diamankan polisi untuk mendalami motif penganiayaan.
Polisi juga mengakui rekaman video menjadi salah satu barang bukti untuk mendalami kasus yang menjadi viralk di media sosial.
Polres Indramayu menangkap lima orang pelaku yang diduga menganiaya seorang dokter di Desa Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kelima pelaku masing-masing berinisial R (42), H (45), S (41), SU (53), dan T (47).
Semuanya merupakan warga Kecamatan Anjatan.
“Dari hasil pemeriksaan awal dan bukti yang dikumpulkan, kami telah mengamankan lima orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, melalui keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).
Awal Kejadian Kasus penganiayaan ini terjadi pada Kamis (23/10/2025) di Desa Anjatan.
Korban, seorang dokter bernama Baskar (37), mendapat laporan dari istrinya—yang juga berprofesi sebagai dokter—bahwa ia mengalami tindakan tidak menyenangkan saat hendak pulang.
Spion mobil istri korban dirusak oleh seseorang yang diduga perangkat desa. Tak hanya itu, beberapa pelaku juga sempat mengejar istri korban hingga ke rumah.
Khawatir dengan keselamatan sang istri, Baskar segera pulang dari tempatnya bekerja di RS Al Irsyad dan tiba di rumah sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia kemudian berusaha mengklarifikasi peristiwa itu kepada sekelompok orang yang berkumpul di seberang jalan rumahnya.
Namun, baru sampai di tengah jalan, korban tiba-tiba diadang dan dianiaya secara bersama-sama oleh para pelaku.
“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian pipi kanan, kening kiri, dan belakang telinga kanan. Korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Anjatan dan Polres Indramayu,” ujar Arwin.