Dukung Pariwisata Berkelanjutan, ITDC Gunakan Lampu Hemat Energi
kumparanTRAVEL October 27, 2025 01:40 PM
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC berkomitmen untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan.
ITDC kini tengah melakukan uji coba penggunaan sistem pencahayaan pintar atau lampu hemat energi di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen ITDC dalam menciptakan destinasi wisata yang efisien energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sejalan dengan tren global menuju green tourism.
Ian Kasela, Maya Watono, Odo Manuhutu, Troy Reza Waroka, dan  Indra Perdana Sinaga (Naga) saat Press Conference di kantor InJourney. Foto: Wina Ramadhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ian Kasela, Maya Watono, Odo Manuhutu, Troy Reza Waroka, dan Indra Perdana Sinaga (Naga) saat Press Conference di kantor InJourney. Foto: Wina Ramadhani/kumparan
Direktur Operasional ITDC Troy Waroka menjelaskan, efisiensi listrik dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan penyedia teknologi pencahayaan hemat energi.
“Kami harus kreatif termasuk dalam penerangan lampu. Inovasi ini didasari kebutuhan dan kesadaran bahwa energi harus efisien, ramah lingkungan, dan menjalankan prinsip berkelanjutan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Uji coba sistem lampu pintar ini dilakukan di area pengelolaan seluas 350 hektare di The Nusa Dua. Program tersebut akan berlangsung selama dua bulan sebelum diterapkan penuh dan diperluas ke dua kawasan pariwisata lain yang dikelola ITDC di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Hemat Listrik hingga 90 Persen

Bus listrik untuk transportasi G20 diuji coba di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Bus listrik untuk transportasi G20 diuji coba di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Menurut ITDC, penerapan sistem pencahayaan cerdas ini berpotensi memangkas konsumsi listrik hingga 90 persen. Angka ini berasal dari kombinasi lampu hemat energi (70 persen) dan sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu menambah efisiensi hingga 20 persen.
Lukas Ardana, perwakilan dari mitra korporasi ITDC, menjelaskan bahwa teknologi ini tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mengurangi biaya perawatan.
Ilustrasi kawasan Nusa Dua, Bali. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan Nusa Dua, Bali. Foto: Shutterstock
“Melalui sistem IoT, kami bisa memantau kondisi pencahayaan di setiap titik. Dari dasbor, terlihat mana yang boros atau rusak, jadi tim tidak perlu mengecek satu per satu,” jelasnya.
Selain efisiensi energi, penerapan pencahayaan pintar ini diharapkan menciptakan suasana malam yang lebih nyaman dan estetik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan The Nusa Dua yang dikenal sebagai pusat resor mewah, konferensi internasional, dan event global.
Pencahayaan yang efisien dan terkelola baik juga akan meningkatkan keamanan dan daya tarik visual kawasan wisata, sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman berlibur dengan lebih tenang dan berkesan.
Ilustrasi kawasan Nusa Dua, Bali. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan Nusa Dua, Bali. Foto: Shutterstock
Langkah ITDC ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan kelas dunia. Dengan penerapan teknologi ramah lingkungan di kawasan ikonik seperti Nusa Dua, pemerintah berharap model serupa bisa diadaptasi di destinasi lain di Tanah Air dari Mandalika hingga Labuan Bajo.
“Pariwisata masa depan bukan hanya soal keindahan, tetapi juga tanggung jawab terhadap bumi,” kata Troy.
“Kami ingin Nusa Dua menjadi contoh bahwa kemewahan dan keberlanjutan bisa berjalan berdampingan,"' tutupnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.