Kendari (ANTARA) - Sebanyak 420 peserta dari lima negara di Asia Tenggara mengikuti kegiatan English Expo yang digelar oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Panitia English Expo UHO Muhammad Febrian Reza Pahlevi saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar selama delapan hari, hingga 3 November 2025.
"Kegiatan ini menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris mereka, mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi," kata Febrian.
Dia menyebutkan 420l peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 380 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia dan 40 peserta dari empat negara kawasan ASEAN.
“Pesertanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan empat negara, yaitu Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Ini menunjukkan English Expo UHO semakin diminati di tingkat regional,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan FKIP UHO Dr. Damhuri menjelaskan bahwa English Expo tahun ini secara resmi diselenggarakan dengan skala internasional. Negara-negara peserta merupakan mitra kerja sama UHO, khususnya dalam program pertukaran mahasiswa SEA Teacher.
“Ini pertama kalinya English Expo UHO diikuti peserta dari luar negeri, dan mereka merupakan mitra kami dalam program pertukaran mahasiswa SEA Teacher,” jelas Damhuri.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan format hybrid, menggabungkan daring dan luring. Peserta dari wilayah Sultra mengikuti langsung di kampus UHO, sementara peserta nasional dan internasional berpartisipasi secara daring.
“Format hybrid ini memperluas jangkauan peserta tanpa mengurangi kualitas kompetisi,” ucapnya.
Damhuri menegaskan English Expo bukan sekadar ajang perlombaan bahasa, tetapi juga sarana pembelajaran lintas budaya yang bertujuan mendorong peserta untuk berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif.
Kategori lomba diselenggarakan secara komprehensif untuk semua tingkatan. Untuk mahasiswa, lomba yang digelar antara lain Essay Writing, Public Speaking, Microteaching, dan English Debate. Sementara tingkat SMA mempertandingkan Public Speaking, English Debate, dan Quiz Question.
Damhuri berharap seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas dan integritas, mengingat seluruh lomba dinilai oleh juri independen.
“Siapa pun yang mendaftar dalam ajang ini sudah menjadi pemenang, karena mereka telah berani bersaing di level nasional hingga internasional, dan juara adalah bonus,” ujarnya.







