Kami ditugasi Pak Menteri Agama, Pak Wakil Menteri Agama, dan Pak Dirjen Pendidikan Islam, untuk menyampaikan secara langsung keprihatinan dan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan bantuan kepada dua pesantren yang tertimpa musibah yakni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qadir Jailani Situbondo, dan Pesantren Darullughah Wadda'wah Pasuruan.
"Kami ditugasi Pak Menteri Agama, Pak Wakil Menteri Agama, dan Pak Dirjen Pendidikan Islam, untuk menyampaikan secara langsung keprihatinan dan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi," ujar Direktur Pesantren Kemenag Basnang Said dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Untuk musibah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani (SAQJ) Situbondo terjadi pada 28 Oktober 2025. Saat itu atap di salah satu asrama ambruk dan menimpa sejumlah santriwati.
Cuaca dan hujan deras yang disertai angin kencang diduga menjadi pemicu ambruk atap ruangan seluas 48 meter persegi tersebut. Kejadian tersebut menyebabkan seorang santriwati wafat, dua orang dirawat inap di RS, dan lainnya luka ringan.
Sementara di Pesantren Darullughah Wadda'wah (DALWA), Kabupaten Pasuruan, sebanyak 12 santri terjatuh dari tangga saat bergegas menuju kamar usai mengikuti kegiatan pengajian pada 26 Oktober 2025.
Akibat peristiwa tersebut satu santri meninggal dunia dan tiga lainnya mendapatkan perawatan medis di RSUD Bangil.
Penyerahan bantuan dilakukan saat jajaran pejabat Kemenag melakukan kunjungan ke dua lokasi. Selain salurkan bantuan, kunjungan ini untuk memberikan dukungan moril kepada para pihak yang terdampak musibah, termasuk keluarga korban.
Kehadiran jajaran Kemenag ke lokasi juga dalam rangka memberikan pendampingan dan mitigasi, melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dalam menangani dampak musibah tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kami berharap para santri dan pengasuh pesantren yang tertimpa musibah dapat memiliki resiliensi yang baik atas peristiwa yang terjadi, sehingga masa depan pendidikan anak-anak tetap terjaga,” kata Basnang.
Usai meninjau lokasi, rombongan Kemenag menyempatkan waktu mengunjungi kediaman keluarga korban. Selain bantuan untuk pemulihan pondok pesantren, Kemenag juga memberikan bantuan untuk keluarga santri yang menjadi korban.







