Unissula Hibahkan Lahan untuk Sodetan Air sebagai Jalur Tambahan Pembuangan Banjir Kaligawe Semarang
muslimah November 01, 2025 06:30 AM

Unissula Hibahkan Lahan untuk Sodetan Air sebagai Jalur Tambahan Pembuangan Banjir Kaligawe Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang berupaya mengatasi banjir yang melanda sejumlah wilayah, termasuk kawasan Kaligawe yang hingga kini masih tergenang.

Dijelaskan, satu di antaranya melalui dukungan swasta. 

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menghibahkan sebagian lahannya untuk pembuatan sodetan air sebagai jalur tambahan pembuangan banjir.

"Unissula menghibahkan tanahnya kepada Kementerian PU, Ditjen SDA untuk dibuatkan sodetan dari jalan menuju ke pembuangan. Tadi saya sempat lihat langsung, pekerjaannya sudah sekitar 60 persen,” kata Agustina kepada Tribun Jateng, Jumat (31/10/2025).

Menurut Wali Kota, pembangunan sodetan tersebut akan berfungsi sebagai jalur tambahan air dari kawasan Kaligawe depan Unissula menuju ke kolam retensi.

Dengan begitu, arus air tidak lagi menumpuk di satu titik.

"Nanti kalau itu 100 persen, ada tambahan jalur keluar air dari Kaligawe, depan Unissula, ini langsung ke kolam retensi. Jadi tidak antre di sana, dibuat lebih rendah dan lebar," jelasnya.

Selain kerja sama dengan pihak kampus, Wali Kota juga menyoroti inisiatif masyarakat dan pengelola kawasan yang telah berupaya mandiri membeli pompa air untuk menangani genangan di lingkungan masing-masing.

Namun, ia mengingatkan agar penggunaan pompa dilakukan secara terkoordinasi agar tidak menimbulkan dampak di wilayah lain.

"Saya lihat juga beberapa kawasan itu rupanya mereka juga beli pompa sendiri. Jadi begitu kawasan mereka ini banjir, mereka buang. Hanya yang harus diatur, jangan buang ke tetangganya, nanti tetangganya yang kena banjir. Ini perlu dikonsolidasikan kembali antara teman-teman PU," imbuhnya.

DAMPAK BANJIR - Seorang pemotor menuntut motornya yang terendam banjir di jalur Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).
DAMPAK BANJIR - Seorang pemotor menuntut motornya yang terendam banjir di jalur Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025). (TRIBUNJATENG.COM / IWAN ARIFIANTO)

Sementara itu, proyek ini memanfaatkan lahan milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) dengan panjang sodetan mencapai 227 meter dan total volume tampungan air dari lima kolam retensi sebesar 125.485 meter kubik.

Kolam-kolam retensi tersebut tersebar di berbagai titik dalam kawasan Unissula. Dua kolam berada di belakang dan samping Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan luas masing-masing 7.396 m⊃2; (volume 25.886 m⊃3;) dan 3.640 m⊃2; (volume 12.740 m⊃3;).

Kolam ketiga dibangun di belakang asrama SMP Islam Sultan Agung 4 dengan luas 8.200 m⊃2; dan volume 28.700 m⊃3;. Kolam keempat terletak di belakang Fakultas Teknik dengan luas 2.600 m⊃2; dan volume 9.100 m⊃3;.

Kolam terbesar berada di belakang Fakultas Kedokteran dengan luas 14.017 m⊃2; dan volume 49.059 m⊃3;. Seluruh kolam dirancang dengan kedalaman rata-rata 4 meter.

Ketua Umum YBWSA, Bambang Tri Bawono menjelaskan, pembangunan sodetan dan kolam retensi ini diharapkan dapat mengurangi genangan di kawasan Jalan Raya Kaligawe yang selama ini menjadi titik rawan banjir.

"Dibangunnya sodetan ini diharapkan memberi manfaat bagi pengguna Jalan Raya Kaligawe. Jadi nanti kalau air sudah ditarik dari jalan ke belakang melalui tanah kita, terus dibuang ke belakang, maka depan kampus itu diharapkan tidak akan mengalami banjir lagi,” kata Bambang Tri Bawono dalam keterangannya.

Bambang menambahkan, proyek ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan civitas akademika Unissula, lembaga pendidikan di bawah Dikdasmen Sultan Agung, dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

“Jadi selain untuk masyarakat luas, infrastruktur ini juga melindungi lingkungan internal kita,” imbuhnya. (Idayatul Rohmah)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.