TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Sejumlah pengendara yang melintasi jalur utama Pantura menuju Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini mulai beralih ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
Jalur Pantura yang menghubungkan Semarang, Kudus, hingga Surabaya dikenal kerap mengalami kepadatan, terutama akibat tingginya volume kendaraan dan aktivitas angkutan barang.
Untuk memperlancar perjalanan, terdapat tiga jalur alternatif yang dapat digunakan pengendara menuju Demak.
Pertama, jalur tengah melalui Jalan Majapahit Semarang hingga ke Mranggen Demak.
Kondisi jalur tersebut lebar dan halus, namun saat ini sedang ada perbaikan. Sehingga masih ada kemungkinan terkena macet.
Sehingga pengendara diminta lebih waspada ketika melalui jalur tersebut.
Sapto, satu di antara pengendara roda empat yang melintasi jalur tengah mengatakan, lebih memilih jalan ini daripada harus mengadu nasib di pantura.
"Sama-sama macet. Tapi lewat sini lebih mending, tidak berisiko mogok," tutupnya.
Kedua, Jalur Ungaran–Mranggen–Demak menawarkan rute dengan kondisi lalu lintas lebih lengang. Meski beberapa titik memiliki ruas jalan sempit dan kontur naik-turun, rute ini kerap dipilih pengendara yang ingin menghindari kepadatan Pantura.
Namun jalur ini sedang dalam kondisi longsor sehingga hanya kendaraan kecil saja yang bisa melintasi jalur alternatif tersebut.
Selain itu, jalur ini menjadi alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan religi seperti Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga.
Sementara itu, pengguna jalan diimbau memperhatikan kesiapan kendaraan sebelum melintas, terutama saat melewati jalur dengan kontur perbukitan seperti wilayah Mranggen bagian selatan.
Selain perbukitan, banyak jalur alternatif yang kondisinya berlubang sehingga cukup membahayakan pengendara roda dua.
Upaya pemilihan jalur alternatif ini diharapkan dapat membantu pengendara mencapai Demak dengan waktu tempuh lebih efisien dan mengurangi kepadatan di jalur Pantura. (Faizal M Affan)