Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) mencatat omzet penjualan Pasar Tumbuh edisi ketiga yang digelar di wilayah itu mencapai Rp31 juta.

"Alhamdulillah penjualan kegiatan Pasar Tumbuh yang digelar Jumat (31/10) di Kantor Wali Kota Jakarta Timur mencapai Rp31.246.000," kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu.

Taufik menyebut, Kecamatan Cipayung menjadi penyumbang tertinggi dengan penjualan sebesar Rp7,3 juta, disusul Kecamatan Pasar Rebo Rp4,1 juta, Cakung Rp3,5 juta.

Lalu, Duren Sawit Rp3,9 juta, Makasar Rp3,1 juta, Ciracas Rp2,7 juta, Pulogadung Rp2,6 juta, Matraman Rp2,4 juta, Kramat Jati Rp1 juta, dan Jatinegara Rp308 ribu.

"Hasil penjualan ini menunjukkan semangat para pelaku pertanian perkotaan (urban farming) yang semakin meningkat. Kami akan terus dorong kegiatan ini agar memberi dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat," jelas Taufik.

Menurut dia, kegiatan Pasar Tumbuh menjadi ajang promosi hasil pertanian dan produk olahan warga. Selain menjadi ajang promosi produk, Pasar Tumbuh juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat praktik pertanian ramah lingkungan.

Pemerintah Kota Jakarta Timur juga berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai program berkelanjutan yang digelar rutin setiap bulan.

"Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memperkuat kolaborasi antara pemerintah, PKK, dan masyarakat dalam menjaga kemandirian pangan serta memperluas pasar bagi produk hasil urban farming," jelas Taufik.

Kegiatan itu merupakan salah satu upaya Pemkot Jakarta Timur dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat serta memberikan ruang bagi para pelaku urban farming untuk mengembangkan hasil produksinya.

"Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk memasarkan produk hasil urban farming, sekaligus memperkuat semangat kemandirian pangan dan ekonomi keluarga," ujar Taufik.

Para peserta menampilkan beragam hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan olahan pangan yang menjadi unggulan di wilayah masing-masing. Di antaranya terdapat tiga jenis buah yakni melon, alpukat, dan pisang, delapan jenis bibit tanaman seperti seledri, tomat, sawi, strawberry, cabai, terong, jahe merah, dan pegagan.

Lalu sepuluh jenis sayuran daun seperti pakcoy, caisim, kangkung, bayam, kemangi, daun ubi, selada, daun pepaya, kailan, dan daun singkong.

Enam jenis sayuran buah, produk ikan hias dan sarana produksinya, serta 11 jenis minuman olahan seperti bir pletok, kopi, minuman rempah, susu murni, dan smoothies buah.

"Beragam produk pupuk organik juga dijajakan, di antaranya kompos, pupuk cair, eco enzym, dan trichokompos," ucap Taufik.

Tak kalah menarik, pengunjung juga dapat menemukan produk olahan perikanan dan peternakan seperti bandeng presto, nugget lele, ikan asin, kerupuk kulit, telur asin, madu, dan dimsum.

Sementara itu, hasil olahan pertanian seperti rice bowl, salad buah, pecel, cake bayam, dan stik sayur turut memperkaya pilihan produk di lokasi acara.