Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengatakan resminya Malang dan Ponorogo masuk dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia UNESCO (UNESCO Creative Cities Network/ UCCN) menunjukkan keberhasilan pendekatan kolaborasi heksaheliks ekosistem kreatif nasional.
Dia mengatakan, keberhasilan itu memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di dunia.
"Keberhasilan Ponorogo dan Malang menjadi bagian dari UCCN membuktikan bahwa potensi ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat global," kata Riefky dikutip dalam siaran pers Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Kementerian Ekraf bertindak sebagai penghubung sentral (focal point) dalam seleksi UCCN tersebut. Tugas itu dilakukan bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU).
Kementerian Ekraf memandu kesiapan daerah, mengarahkan, dan membantu daerah agar siap bersaing di tingkat global.
Sebelum penambahan dua kota baru ini, Indonesia sudah memiliki lima kota dalam jaringan UCCN.
Kelima kota tersebut adalah Pekalongan (Kriya dan Seni Rakyat, 2014), Bandung (Desain, 2015), Ambon (Musik, 2019), Jakarta (Sastra, 2021), dan Surakarta (Kriya dan Seni Rakyat, 2023). Dengan masuknya Malang dan Ponorogo, Indonesia kini memiliki tujuh kota kreatif UNESCO.
Proses seleksi dilakukan dengan sangat hati-hati. Kementerian Ekraf membentuk tim penilai khusus. Mereka juga membuat aturan penilaian yang ketat. Pendampingan teknis diberikan kepada pemerintah daerah. Semua lini memastikan kreativitas menjadi inti pembangunan kota.
Menteri Ekraf juga menyatakan pencapaian itu sesuai Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 dalam menjadikan ekonomi kreatif sebagai sektor kunci.
Ia melihat kreativitas lokal sebagai mesin pertumbuhan baru, yaitu pertumbuhan yang dimulai dan didorong dari daerah.
Sebelumnya, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay mengumumkan penetapan itu di Hari Kota Dunia (World Cities Day) 2025 pada 31 Oktober. Audrey menyebut total ada 58 kota kreatif baru dari berbagai negara yang bergabung dalam UCCN.
Kota-kota kreatif tersebut menunjukkan peran budaya dalam mendorong kemajuan nyata dalam pembangunan nasional yang dimulai dari tingkat kota.
Gerakan kota juga mendukung inisiatif lokal dan menarik investasi. Selain itu, kota kreatif juga memperkuat persatuan sosial.
Ponorogo terpilih karena keunggulan Kriya dan Seni Rakyat. Sementara itu, Malang ditetapkan karena keahlian Seni Media.
Dengan tambahan dua kota dari Indonesia dan 56 kota dari negara lainnya menjadi bagian UCCN, jaringan UNESCO itu kini mencapai 408 kota kreatif di lebih dari 100 negara di dunia.
Adapun selain Ponorogo dan Malang, 56 kota yang resmi bergabung tahun ini, sebagai berikut:
1. Sastra: Aberystwyth (Inggris Raya), Abuja (Nigeria), Celje (Slovenia), Conakry (Guinea), Dumaguete City (Filipina), Gdańsk (Polandia), Kahramanmaraş (Turkiye), Lund (Swedia), San Luis Potosí (Meksiko), dan Tangier (Maroko).
2. Gastronomi: Al-Madinah Al-Munawwarah (Arab Saudi), Cuenca (Ekuador), Kelowna (Kanada), Lucknow (India), Manizales (Kolombia), Matosinhos (Portugal), Quanzhou (Tiongkok), San Javier de Loncomilla (Chili), Sifnos (Yunani), Songkhla (Thailand), dan Zaragoza (Spanyol).
3. Kriya dan Seni Rakyat: Andenne (Belgia), Bobo-Dioulasso (Burkina Faso), Cheongju City (Korea Selatan), Echizen City (Jepang), Faenza (Italia), Hebron (Palestina), Höhr-Grenzhausen (Jerman), Lubango (Angola), Masaya (Nikaragua), Nan (Thailand), Safi (Maroko), dan Sarchí (Kosta Rika).
4. Arsitektur: Bistrita (Rumania), Kashan (Iran), Lusail (Qatar), Quito (Ekuador), dan Rovaniemi (Finlandia).
5. Desain: Daugavpils (Latvia), Kuala Lumpur (Malaysia), La Spezia (Italia), dan Riyadh (Arab Saudi).
6. Film: Giza (Mesir), Ho Chi Minh City (Vietnam), Quezon City (Filipina), dan São Paulo (Brasil).
7. Musik: Evian (Prancis), Kisumu (Kenya), Korhogo (Pantai Gading), Kyiv (Ukraina), Lalitpur (Nepal), Liège (Belgia), New Orleans (Amerika Serikat), Nikšić (Montenegro), Varna (Bulgaria), dan Wuxi (Tiongkok).







