10 Fakta di Balik Pria di Siak Berbagi Istri dengan Temannya Lalu Habisi Nyawa Korban
Dewi Haryati November 01, 2025 11:30 PM

SIAK, TRIBUNBATAM.id - Kasus pembunuhan pria bernama Novrianto (40), di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengungkap sejumlah fakta mengejutkan.

Terutama terkait hubungan korban dengan Ihsan (44), pelaku pembunuhan.

Sebelumnya, Novrianto ditemukan tak bernyawa, terbungkus terpal, Selasa (28/10/2025) di area kebun warga di Perawang Barat, Kecamatan Tualang. 

Jasadnya terkubur di tanah yang ditutupi rumput kering. Itu selang dua hari setelah Ihsan menghabisi nyawa Novrianto pada Minggu (26/10/2025) pagi.

Padahal Ihsan sempat berbagi istrinya dengan korban, beberapa jam sebelum peristiwa pembunuhan itu.

Saat ekspose kasus di Mapolres Siak, Jumat (31/10/2025), Ihsan tersangka dalam kasus pembunuhan ini berbagi kisahnya, dengan tangan diborgol.

Gurat penyesalan menyergap air mukanya yang pucat. 

Berikut sejumlah fakta yang dihimpun Tribunbatam.id terkait kejadian ini:

  1. Kenal di Aplikasi Michat

Ihsan mengaku belum lama mengenal korban, baru lebih kurang sebulan.

Mereka kenal lewat aplikasi Michat.

Saat pertama kali mereka chatting, Ihsan tergoda tawaran korban yang memberikan layanan seks oral gratis dan mau datang ke Perawang.

"Ya saya maulah, dia datang ke rumah saya," ujarnya melansir Tribunpekanbaru.com.

2. Jadi penyuka sesama jenis

Sebelum menghabisi Novrianto, ternyata pelaku dan korban pernah melakukan hubungan sesama jenis.

Dari pertama kali mereka melakukan perbuatan tak lazim itu, Ihsan semakin terbawa suasana.

Tidak hanya pada Novrianto, ternyata saat tinggal di Jambi, Ihsan yang baru 2 tahun tinggal di Perawang itu juga pernah berhubungan badan dengan sesama jenis. 

Ia mengaku satu kali melakukan hubungan sesama jenis itu sewaktu istrinya dioperasi.

Pertemuan kedua Ihsan dan korban terjadi pada 11 Oktober 2025. 

Saat itu Novrianto datang ke rumah pelaku membawa minuman keras tuak. 

Mereka pun pesta tuak hingga mabuk. 

“Saya sebenarnya tidak suka sesama jenis, tapi entah kenapa saya termakan suasana,” ujarnya. 

Semakin malam, semakin banyak tuak ditenggak. 

Novrianto mulai menggerepenya, bahkan meraba-raba istri Ihsan. 

Sejak saat itu, istri Ihsan risih dan menyebut Novrianto sebagai pria gatal. 

“Saya sempat bilang ke istri kalau dia mau sama istri saya, dia minta terus. Jadi saya sampaikan ke istri,” katanya. 

Pada 25 Oktober 2025, Novrianto datang kembali ke rumah Ihsan. Tetap membawa minuman tuak. Mereka kembali minum bareng. 

3. Paksa Istri Layani Korban

Pada 26 Oktober 2025, pukul 03.00 WIB, Ihsan menarik istrinya yang tidur di kamar ke ruang tamu. 

Saat itulah Ihsan meminta istrinya melayani Novrianto. 

Ihsan pun ikut memegang tangan istrinya saat Novrianto melancarkan aksinya. 

“Ya, dia meronta saya suruh diam, saya tidak tahu waktu itu kok bisa begitu,” kata dengan wajah menyesal. 

Tidak hanya itu, tangan kiri Ihsan turut meraba bagian dada istrinya saat Novrianto melancarkan aksinya. 

Setelah Novrianto puas, Ihsan pun meminta agar dilayani pula. Istrinya pasrah sambil menangis. 

Setelah mereka berdua puas, lanjut lagi minum tuak. 

Menjelang subuh, istrinya mandi sambil menangis. 

Setelah itu ia pergi ke pasar untuk berjualan. Ihsan sempat mengantar istrinya tersebut hingga ke pintu pagar. 

4. Sakit Hati Minta Hotspot Wifi Korban Tapi Tak Dikasih

Pukul 04.54 WIB, Ihsan meminta tethering atau hotspot wifi ke Novrianto. 

Pukul 05.25 WIB, Novrianto mematikan hotspot pribadinya. Alasannya kuota tinggal 200 mb. 

“Tapi dia masih nonton video porno saya lihat, saya merasa dia hitung-hitungan sementara saya sudah berikan semuanya, jadi saya sakit hati,” ujarnya. 

5. Bacok Kepala Korban dengan Parang

Saat itu Ihsan melihat parang di dalam ember di rumahnya, lalu membacok kepala Novrianto. 

Korban kaget langsung berdiri dan menanyakan ada apa. 

Ihsan membacoknya dua kali dan ditangkis korban menggunakan tangan. 

BERI KETERANGAN - Tersangka kasus pembunuhan di Perawang Barat, kecamatan Tualang,Siak,  Ihsan saat memberikan keterangan kepada pers, Jumat (31/10/2025).
BERI KETERANGAN - Tersangka kasus pembunuhan di Perawang Barat, kecamatan Tualang,Siak, Ihsan saat memberikan keterangan kepada pers, Jumat (31/10/2025). (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)


Saat itu, korban lari keluar rumah namun pagar terkunci. Saat itulah Ihsan menghabisi korban hingga meninggal.

6. Cuci Parang

Sekira pukul 05.34 WIB Ihsan kembali ke rumah untuk mencuci parang. 

Kemudian menggulung kasur serta kain yang terkena darah untuk dibawa dan dibuang ke belakang rumah dengan ditutupi daun kering.

Ihsan mengambil terpal berwarna biru yang terletak di meja luar rumah dan digunakan untuk menutupi mayat korban. 
Lalu ditutup lagi dengan menggunakan daun daun pisang dan daun kering diatas mayat tersebut.

Pukul  06.20 WIB istri tersangka pulang  ke rumah. Ia kaget melihat suaminya sepertinya tiba-tiba rajin.

“Tumben rajin mana si gatal itu Pa? Kata istrinya saya. Lalu saya jawab dia sudah dijemput kawannya,” ujar Ihsan. 

Sekira pukul 06.30 WIB tersangka menggali lubang di sisi sebelah kanan mayat korban dengan ukuran panjang 2 meter dan kedalaman 1 meter, kemudian tersangka memasukkan mayat ke dalamnya. 

Pukul 08.30 WIB tersangka masuk ke rumah dalam kondisi berkeringat dan nafas tersengal sengal.

7. Kabur ke Pekanbaru

Sehari setelah menghabisi nyawa Novrianto, pada Senin, 27 Oktober 2025 sekira pukul 16.30 WIB, tersangka meninggalkan rumah untuk melarikan diri.

“Saya sangat menyesal, tapi semua sudah berlalu. Entah kenapa sampai seperti ini, saya sendiripun tak menyangka,” ujar Ihsan. 

8. Mayat Novrianto Ditemukan Sehari Setelah Pelaku Kabur

Dua hari setelah dibunuh, warga menemukan mayat Novrianto, Selasa (28/10/2025).

Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan warga, perempuan berinisial A. 

Ia melihat gundukan tanah baru di depan rumahnya.

Tanah itu ditutupi rumput kering, berjarak sekitar 50 meter dari tempat ia tinggal.

Setelah digali, warga menemukan terpal biru berisi tubuh manusia yang sudah membusuk.

Hal ini disampaikan Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra saat ekspose kasus, Jumat (31/10/2025).

Jasad korban ditemukan pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

“Sekitar pukul 17.00 WIB, warga tersebut melapor ke Polsek Tualang,” ujarnya dilansir dari TribunPekanbaru.com, Sabtu (1/11/2025).

9. Keterangan Istri Pelaku Jadi Petunjuk Polisi

Dari hasil penyelidikan awal di TKP, polisi mendapatkan keterangan penting dari istri terlapor.

Semula polisi tak tahu kalau ada keterlibatan Ihsan dalam penemuan mayat laki-laki tersebut.

Namun informasi dari istri Ihsan, jadi pembuka arah penyelidikan kasus ini.

Istri Ihsan mengaku korban adalah teman suaminya yang sempat bersetubuh dengannya pada Minggu (26/10/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Polisi juga menemukan rekaman CCTV di rumah pelapor yang menguatkan dugaan keterlibatan Ihsan dalam kasus ini.

Tim Satreskrim kemudian melakukan penyelidikan dan mengetahui pelaku telah melarikan diri ke Pekanbaru.

Hasil analisis forensik melalui alat MAMBIS dan autopsi di RS Bhayangkara, memastikan identitas korban sebagai Novrianto.

“Tim berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Polsek Bina Widya untuk melakukan pencarian di lokasi persembunyian pelaku,” katanya.

10. Polisi Bekuk Pelaku di Pekanbaru 

Pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 20.45 WIB, polisi berhasil melacak keberadaan Ihsan di kawasan peternakan sapi di Pekanbaru. 

“Saat hendak ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri sehingga petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur,” katanya. 

Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku berhasil diamankan. 

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sebilah pisau di dalam tasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.