Riwayat Raja Keraton Surakarta Pakubuwana XIII, Naik Tahta Sejak 2004
Moh. Habib Asyhad November 02, 2025 02:34 PM

Inilah riwayat singkat Sinuhun Pakubuwana XIII yang baru saja meninggal dunia pada Minggu pagi, 2 November 2025, setelah berjuang melawan sakit.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Kabar duka datang dari Keraton Surakarta. Kanjeng Sinuhun Pakubuwana XIII (Pakubuwono/PB XIII) Hangabehi meninggal dunia pada Minggu, 2 November 2025, pagi di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kabar tersebut, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, dikonfrimasi oleh kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengatakan bahwa PB XIII meninggal sekitar pukul 07.30 WIB setelah berjuang melawan sakit.

PB XIII lahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi pada 28 Juni 1948, putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwono XII, raja yang memerintah Keraton Surakarta sejak 1945 hingga wafat pada 2004. Masa kecilnya, GRM Suryadi sempat sering sakit, sehingga namanya kemudian diganti menjadi GRM Surya Partana.

Setelah PB XII wafat, dia dinobatkan sebagai Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada tahun 2004, menggantikan sang ayah yang telah memimpin selama 59 tahun. Sejak saat itu, dia menjadi simbol kelangsungan tradisi dan budaya Mataram Surakarta, memimpin berbagai kegiatan adat dan menjaga eksistensi keraton di tengah tantangan zaman.

Dalam perjalanan hidupnya, PB XIII diketahui pernah menikah beberapa kali. Pernikahan pertamanya dengan Nuk Kusumaningdyah atau Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdyah dikaruniai tiga putri: Gusti Raden Ayu (GRAy) Rumbai Kusuma Dewayani atau GKR Timoer, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.

Dari pernikahan kedua dengan Winari Sri Haryani atau KRAy Winari, PB XIII memiliki tiga anak, yaitu: KGPH Mangkubumi (kini bergelar KGPH Hangabehi), GRAy Sugih, dan GRAy Putri Purnaningrum.

Lalu PB XIII menikah dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono, permaisuri yang mendampinginya hingga akhir hayat. Dari pernikahan ini lahirlah GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purbaya, yang juga telah ditetapkan sebagai putra mahkota.

Pada Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 yang digelar pada 27 Februari 2022, PB XIII secara resmi menetapkan KGPH Purbaya sebagai pewaris tahta. Sejak saat itu, Purbaya menerima gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Rojoputro Nalendra ing Mataram, tanda resmi penerus garis kerajaan.

Sebelum berpulang, PB XIII juga sempat melaksanakan Tingalan Dalem Jumenengan ke-21 pada 25 Januari 2025 di Sasana Sewaka, Keraton Surakarta. Upacara tersebut menjadi momen terakhir ia tampil dalam acara adat besar sebagai raja.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.