Memang kami gabungkan dengan kegiatan yang ada di Kampoeng Kopi Banaran

Kabupaten Semarang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi mitranya untuk memamerkan produk pada "Expo UMKM" di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

"Ini merupakan rangkaian komitmen kami PTPN I untuk mengembangkan dan melakukan pembinaan kepada mitra-mitra UMKM," kata Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPN I Dinnar Araffah di Semarang, Minggu.

Pameran tersebut diikuti puluhan pelaku UMKM mitra binaan PTPN I dari tiga regional yang memamerkan berbagai produk unggulannya, mulai makanan, minuman hingga fesyen.

"Expo UMKM" itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari pergelaran "Banaran Trail Run 2025", ajang lari yang berlangsung di destinasi wisata milik PTPN I tersebut.

"Memang kami gabungkan dengan kegiatan yang ada di Kampoeng Kopi Banaran. 'Banaran Trail Run' ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh teman-teman di Regional 3," katanya.

Menurut dia, olahraga lari saat ini tengah tren di kalangan masyarakat sehingga "Banaran Trail Run" yang menawarkan sensasi di alam terbuka pasti banyak dilirik masyarakat.

"Nah, di situlah kami coba masuk dan membantu teman-teman UMKM agar mereka bisa memasarkan produknya di kalangan peserta 'trail run' tersebut," kata Dinnar.

Salah satu peserta "Expo UMKM", Hiryati (39) pemilik UMKM keripik tempe sagu bermerk "Robani" mengaku sudah menjadi mitra binaan PTPN I Regional 3 sejak 2018.

Ia mengatakan bahwa PTPN I membantu akses permodalan melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUKM) yang sudah dua kali dimanfaatkannya untuk mengembangkan usaha.

"Saya sudah dua kali mengajukan PUK. Ke depan, kami ingin PTPN I memberikan bantuan alat, ya, karena benar-benar dibutuhkan," kata warga Jalan Anjasmoro VI RT 7/RW 3, Kota Semarang itu.

Menurut dia, keripik tempe sagu buatannya berbeda dengan keripik tempe biasa karena dari awal pembuatan tempe sudah dicampur dengan tepung sagu atau tapioka, bukan hanya ragi.

Untuk kapasitas produksi, Hiryati saat ini sanggup memproduksi 32 kilogram keripik tempe sagu setiap harinya setelah sempat turun saat pandemi COVID-19 sekitar 22 kg.

Sementara itu, Benny Yoga Perdana (43) pemilik UMKM snack dan katering bernama "Lies Cookies" yang juga mengaku menjadi mitra binaan PTPN I Regional 3 sejak 2014.

Ia mengatakan PUK, yakni pinjaman usaha dari PTPN I sangat membantunya dalam mengembangkan usaha, sebab bunganya ringan dan syaratnya pengajuannya tidak rumit.

"Memulai (usaha) katering sejak 2010. Saya sudah tiga kali mengajukan PUK, 'ACC' semua," katanya, di gerainya yang menampilkan aneka jajanan, seperti sus, fla ayam, risoles, sosis ayam, proll tape, hingga brownis.