Warga Kaligawe Heran Banjir Berhari-Hari Surut saat Kunjungan Gibran: Pompanya Nyala
Glery Lazuardi November 02, 2025 04:32 PM
Ringkasan Berita:
  • Banjir Kaligawe berlangsung hampir dua pekan, merendam jalur Pantura dan melumpuhkan aktivitas warga, dengan genangan mencapai 90 cm di titik-titik vital.
  • Warga heran banjir surut saat kunjungan Wapres Gibran, pompa air yang sebelumnya mati mendadak menyala
  • Genangan mulai surut di sejumlah titik, namun warga berharap penanganan banjir tidak hanya bersifat sementara, melainkan solusi permanen agar aktivitas kembali normal.

TRIBUNNEWS.COM - Hilal (43), seorang warga di Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, dibuat heran saat banjir yang merendam kawasan selama berhari-hari tiba-tiba surut tepat saat kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

Banjir di Kaligawe, Semarang, telah berlangsung lebih dari satu pekan, merendam jalur Pantura dan mengganggu aktivitas warga serta transportasi. 

Banjir mulai terjadi sejak pekan terakhir Oktober 2025, merendam Jalan Raya Kaligawe di Kecamatan Genuk dan Gayamsari, Semarang.

Ketinggian air sempat mencapai 90 cm, terutama di depan RSI Sultan Agung dan Kampus Unissula.

Per 2 November 2025, genangan mulai surut menjadi 20–60 cm, namun belum sepenuhnya hilang.

Jalur Pantura masih terganggu, kendaraan kecil belum disarankan melintas, dan warga masih menumpang truk atau perahu karet untuk beraktivitas.

Gibran Datang Banjir Surut

Hilal menyebut ada peran dari pemerintah yang langsung bekerja untuk menanggulangi banjir saat lokasi akan dikunjungi Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Meski mulai surut, genangan air masih mencapai 40–60 cm di beberapa titik.

Dia menyebut pompa air yang sebelumnya mati mendadak menyala kembali saat Gibran datang ke lokasi.

“Lucu,” kata dia, sambil tertawa saat menyinggung surutnya air berkaitan dengan kunjungan pejabat.

“Biasanya kalau pejabat pusat mau ke daerah, dicarikan tempat yang kering, jalan yang mulus. Padahal biar tahu bagaimana rasanya rakyat tiap hari lewat genangan kayak gini,” ujarnya.

“Pas pejabat datang, pompanya nyala semua,” ujarnya.

Sebelum kedatangan Gibran, Hilal mengatakan, kondisi banjir Kaligawe yang berhari-hari membuat aktivitas warga lumpuh.

Mengingat banjir yang sempat bertahan selama hampir dua pekan.

“Kalau warga, sopir, pekerja harian itu enggak bisa kerja enggak makan. Kalau pejabat enggak kerja, gaji tetap jalan,” katanya.

Hilal juga menyindir kebiasaan penataan lokasi jelang kunjungan pejabat. 

“Biasanya kalau pejabat pusat mau ke daerah, dicarikan tempat yang kering, jalan yang mulus. Padahal biar tahu bagaimana rasanya rakyat tiap hari lewat genangan kayak gini,” ujarnya.

Sementara itu, di sekitar kawasan Terboyo hingga arah Sayung Demak, beberapa kendaraan besar seperti truk dan trailer mulai bisa melintas perlahan.

Pengendara motor masih berhati-hati karena sebagian jalan masih licin dan berlubang akibat genangan yang baru surut.

Warga berharap, penanganan banjir Kaligawe dan sekitarnya tak hanya bersifat sementara atau sekadar bersih-bersih jelang kunjungan pejabat. 

“Harapannya, jangan cuma kalau ada pejabat saja baru pompa jalan. Semua warga pengin bisa beraktivitas normal lagi,” tutur Hilal.

Situasi Terkini Banjir di Kaligawe

Berdasarkan pemantauan pada Minggu (2/11/2025), di sejumlah titik genangan air yang sebelumnya mencapai 60 sentimeter kini sudah berangsur kering.

Kawasan terowongan tol hingga depan Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang sudah tampak kering.

Bersamaan dengan keringnya air, terlihat seribu lubang yang menganga di sepanjang jalan itu.

Namun di depan RSI Sultan Agung masih terlihat genangan air setinggi lutut orang dewasa, sekira 40 sentimeter.

Beberapa pompa portabel terlihat dioperasikan untuk mempercepat proses penyurutan air.

Terkini Ketinggian Air 20-40 Cm

Terpisah, Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi memastikan kondisi banjir di kawasan itu kini berangsur surut. 

Genangan yang sebelumnya menutup akses di jalur Pantura kini hanya tersisa di beberapa titik kecil.

“Siang ini Alhamdulillah, cuacanya cerah, air sudah surut, tinggal sisa di sekitar depan RSI Sultan Agung."

"Tingginya antara 20 sampai 40 sentimeter, tapi ke arah jalan utama sudah kering dan bisa dilalui,” kata AKBP Yunaldi, Minggu (2/11/2025).

Dia menjelaskan, titik genangan yang masih tampak berada di sekitar rel kereta api Kaligawe dan kawasan Tambakrejo. 

“Masih ada sisa sekira 30 sentimeter, terutama dekat SPBU Kaligawe. Tapi pompa sudah berfungsi dengan baik dan cuaca juga cerah,” ujarnya.

Menurut AKBP Yunaldi, arus lalu lintas perlahan kembali normal.

Kendaraan pribadi maupun roda dua sudah bisa melintas, meski pengemudi diimbau lebih berhati-hati karena permukaan jalan masih licin.

“Untuk mobil sedan sebaiknya jangan lewat dahulu, pengendara harus tetap hati-hati. Kita juga masih menyediakan bengkel gratis untuk masyarakat di sekitar sini, termasuk posko pelayanan,” katanya.

Meski situasi mulai kondusif, AKBP Yunaldi tetap mengingatkan pengendara agar tidak mengulangi kebiasaan berbahaya yang sempat marak saat banjir melanda.

“Saat banjir banyak yang melawan arus. Sekarang jalan sudah normal, jangan diulangi."

"Melawan arus itu berisiko tinggi dan sering jadi penyebab kecelakaan,” tegasnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tertib dan menjaga jarak aman saat melintas. 

“Tetap waspada dan patuhi rambu lalu lintas. Jangan terburu-buru, karena keselamatan lebih penting daripada kecepatan,” pungkasnya. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.