Jakarta (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB berkolaborasi dengan Badan Pengelola Kawasan Rebana (BP Rebana) menyelenggarakan Rebana CEO Club, sebagai upaya memperkuat sinergi lintas sektor demi mempercepat transformasi ekonomi Jawa Barat.

Forum ini mengusung tema "Rebana as Indonesia’s New Growth Corridor: Opportunities, Challenges, and Collective Action", yang mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun kawasan industri Rebana sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.

Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, mengatakan kehadiran Bank BJB dalam forum ini merupakan wujud nyata kontribusi perseroan terhadap penguatan struktur ekonomi daerah.

"Sebagai bank pembangunan daerah terbesar di Jawa Barat, kami memiliki peran strategis dalam menyediakan akses pembiayaan, mendukung investasi, serta memperluas layanan perbankan bagi pelaku usaha di kawasan industri," ujar Yusuf.

Dalam forum, turut hadir Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kepala Badan Pengelola (BP) Kawasan Rebana Helmy Yahya, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, Direktur Konsumer & Ritel Bank BJB Nunung Suhartini, serta Direktur Korporasi & UMKM Bank BJB Mulyana.

Kawasan Rebana mencakup tujuh wilayah meliputi Subang, Majalengka, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon, yang tengah disiapkan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

"Infrastruktur transportasi yang terintegrasi dengan pelabuhan, bandara, serta jalur Tol Trans-Jawa menjadikan wilayah ini sangat potensial bagi investasi skala nasional dan global," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan perseroan melihat potensi besar kawasan Rebana dalam membuka peluang kerja baru, meningkatkan daya saing industri lokal, serta menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif.

Ia melanjutkan, kolaborasi kedua pihak menjadi bukti nyata pentingnya kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

"Sinergi ini tidak hanya memperkuat daya saing industri, tetapi juga mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi di Jawa Barat bagian utara," ujar Yusuf.

Melalui forum ini, Bank BJB secara konsisten menjadi jembatan kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah daerah, dengan tujuan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berorientasi jangka panjang.

Selain itu, perseroan menegaskan peran aktifnya dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku industri di kawasan Rebana.

"Dukungan ini diimplementasikan melalui berbagai produk perbankan, kemudahan layanan digital, hingga fasilitasi pembiayaan proyek-proyek strategis yang sejalan dengan rencana pembangunan daerah," ujar Yusuf.

Lebih lanjut, Bank BJB mendorong penguatan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan dan penyedia tenaga kerja, untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia di kawasan industri.

"Oleh karena itu, transformasi ekonomi berfokus pada infrastruktur, sekaligus pembangunan manusia yang berdaya saing," ujar Yusuf.

Provinsi Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, yaitu menjadi salah satu provinsi dengan potensi industri terbesar dan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional.

"Kami terus mendukung kesinambungan tren ini melalui pembiayaan produktif dan berkelanjutan," ujar Yusuf.

Melalui dukungan terhadap program BP Rebana, Yusuf menyebut perseroan turut memperkuat peran daerah dalam mempercepat hilirisasi industri manufaktur.

"Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan industri dan teknologi baru di Indonesia," ujar Yusuf.

Selain aspek ekonomi, Bank BJB menekankan pentingnya prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam setiap langkah kolaborasi, yaitu prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian dari upaya dalam memastikan pertumbuhan ekonomi seiring dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Melalui dukungan digitalisasi layanan, perseroan memastikan akan terus memperluas jangkauan pembiayaan bagi pelaku usaha kecil hingga menengah yang beroperasi di sekitar kawasan industri.

"Kami percaya bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi daerah bergantung pada kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan," ujar Yusuf.​​​​​

Melalui forum Rebana CEO Club, Bank BJB berupaya mendorong terciptanya ruang komunikasi terbuka antara dunia usaha, akademisi, dan pemerintah, yang diharapkan mampu menciptakan multiplier effect bagi ekonomi Jawa Barat dalam jangka panjang.

"Pertumbuhan sektor industri akan memicu peningkatan aktivitas ekonomi di sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan transportasi," ujar Yusuf.

Pihaknya memastikan perseroan akan terus berperan aktif dalam memperkuat daya saing industri, meningkatkan kapasitas pelaku usaha, serta memperluas inklusi keuangan di Jawa Barat.

"Forum Rebana CEO Club menjadi simbol sinergi yang berkelanjutan menuju masa depan ekonomi Jawa Barat yang tangguh dan berdaya saing global," ujar Yusuf.

Dalam forum ini, turut dihadiri juhapara pemimpin industri, pengembang kawasan, perusahaan infrastruktur, penyedia tenaga kerja, hingga perwakilan perguruan tinggi dari tujuh kabupaten/kota di wilayah Rebana Metropolitan.