Jakarta (ANTARA) - Menteri Wakaf Suriah Muhammad Abu Khoiri Syukri menyebut Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla sebagai sosok perdamaian dunia.
"Kami telah mendengar banyak tentang sosok Pak JK (Jusuf Kalla) sebelum bertemu, sosok yang inspiratif dan mampu melalukan gerakan-gerakan untuk rekonsiliasi dan perdamaian," kata dia sebagaimana keterangan tertulis dari tim media Jusuf Kalla yang diterima di Jakarta, Minggu.
Untuk diketahui, Menteri Wakaf Suriah menemui Jusuf Kalla di Jakarta, Sabtu (1/11) dalam rangka silaturahmi dan saling tukar pengalaman.
Jusuf Kalla didampingi oleh mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Hamid Awaluddin dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Anizar Masyhadi. Sementara, Menteri Wakaf Suriah didampingi Mufti Damaskus Abdul Fattah Bizm dan Syaikh Muhammad Rajab Dieb.
Lebih lanjut, Menteri Wakaf Suriah mengatakan kunjungannya ke Indonesia dalam rangka penguatan hubungan kedua negara dan secara khusus mendapatkan pengalaman sukses Indonesia dalam mengelola keberagaman yang sangat majemuk.
Ia juga menyampaikan undangan kepada Jusuf Kalla untuk berkunjung ke Suriah, melihat Suriah yang baru, dan akan diagendakan pertemuan dengan para ulama dan pimpinan-pimpinan lembaga keislaman, sekolah, dan universitas.
Selain itu, ia juga telah membuka pintu masuk bagi masyarakat Indonesia yang akan studi di Damaskus. Sementara, Jusuf Kalla juga menawarkan warga negara Suriah untuk studi di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Jusuf Kalla pun menyambut baik pemerintahan baru Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed Al Sharaa, seraya berdoa agar Suriah kembali damai dan maju.
Menurutnya, apa yang terjadi di Suriah pada rezim yang lama disebabkan adanya ketidakadilan dan sikap diktator dari rezim.
Ia mendorong tercapainya perdamaian yang sempurna di Suriah dan rekonsiliasi dalam negeri karena merupakan faktor penentu dalam membangun negara yang kuat dan maju.
Menurut dia, Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah yang strategis dalam peran global dan perdamaian dunia.
Sebagai Ketua Umum DMI, ia juga menyambut baik kerja sama dengan Suriah dalam berbagai peran strategis, khususnya pendidikan dan penyebaran dakwah wasatiyyah Islam (Islam Moderat).







