Digitalisasi & Energi Hijau, Airlangga Bawa Agenda Ekonomi RI ke APEC Korsel
kumparanBISNIS November 03, 2025 10:40 AM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam acara ABAC Dialogue with APEC Economic Leaders di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025.
Pertemuan tersebut menjadi ajang strategis bagi para pemimpin pemerintahan dan dunia usaha di kawasan Asia Pasifik untuk membahas arah kebijakan ekonomi regional ke depan. Tahun ini, forum ABAC menyoroti lima isu utama, yakni integrasi kawasan, keberlanjutan, kecerdasan artifisial (AI) dan inovasi digital, keuangan dan ekonomi, serta bioteknologi dan pelayanan kesehatan.
Dalam sesi diskusi, Airlangga berada satu kelompok dengan perwakilan pemimpin Chinese-Taipei, Managing Director IMF Kristalina Georgieva, ABAC Amerika Serikat, serta delegasi ABAC Indonesia. Diskusi yang dimoderatori Anindya Bakrie (ABAC Indonesia) dan Jason Chen (ABAC Chinese-Taipei) membahas strategi kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kawasan Asia Pasifik.
Airlangga mengapresiasi peran ABAC yang dinilainya mampu menjembatani komunikasi antara dunia usaha dan pemerintah. Ia menilai tema ABAC tahun ini, “Bridge, Business, Beyond,” mencerminkan semangat konektivitas untuk mewujudkan kemakmuran jangka panjang di kawasan Asia Pasifik.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara dialog ABAC di Forum APEC. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara dialog ABAC di Forum APEC. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
“Di tengah ketidakpastian global dan fragmentasi dunia saat ini, kolaborasi yang erat antara Pemerintah dan dunia usaha menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Minggu (2/11).
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan tiga pesan utama dari Indonesia. Pertama, fokus pada digitalisasi yang tangguh dan inklusif dengan pendekatan human centered serta penerapan AI yang bertanggung jawab. Indonesia, kata dia, terbuka untuk memperkuat kerja sama dengan anggota ABAC dalam meningkatkan kapasitas digital, keamanan siber, dan partisipasi ekonomi digital.
Kedua, Indonesia berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan rendah karbon.
“Pemerintah Indonesia tengah membangun fondasi ekosistem kendaraan listrik dan baterai yang terintegrasi, untuk menciptakan industri bernilai tambah dan mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih,” tegas Airlangga.
Selain itu, Indonesia juga mengajak dunia usaha untuk bermitra dalam pengembangan energi terbarukan, transportasi hijau, dan manufaktur berkelanjutan.
Ketiga, Airlangga menekankan pentingnya investasi yang tidak hanya berupa arus modal, tetapi juga sebagai sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan transfer teknologi. Indonesia, lanjutnya, menyambut kolaborasi dengan ABAC guna memastikan investasi berkualitas tinggi dan berdampak jangka panjang bagi kawasan.
Dalam sesi yang sama, perwakilan Chinese-Taipei membagikan pengalaman mengenai sistem pelayanan kesehatan cerdas berbasis kemitraan publik-swasta. Mereka juga menyoroti potensi AI sebagai pendorong kolaborasi baru di kawasan Asia Pasifik.
Diskusi berlangsung dinamis dan produktif. Setiap perwakilan berbagi pandangan tentang cara memperkuat kerja sama di sektor prioritas seperti teknologi, energi, dan kesehatan. Dialog ini menegaskan komitmen bersama antara pemimpin ekonomi anggota APEC dan ABAC untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan dan berorientasi masa depan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.