TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebuah kafe kecil berkonsep minimalis hadir memberi warna baru kawasan Lereng Gunung Muria, tepatnya di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Bangunan kecil bernuansa kaca, kini berdiri kokoh di pinggir Jalan Raya Colo arah kompleks Makam Sunan Muria.
Beberapa kursi dan meja tertata rapi di sebuah ruang layaknya tempat tongkrongan kawula muda.
Konsep indoor dan outdoor disuguhkan bagi pengunjung dengan selera masing-masing.
Tentunya dengan suguhan suasana sejuk khas pegunungan yang ditawarkan kepada setiap pengunjung yang datang.
Tempat tersebut diberi nama Pijar Coffee and Eatery. Sebuah tempat ngopi dan nongkrong bagi para pemuda yang dikembangkan oleh Manajemen Wana Wisata Pijar Park.
Manajer Operasional Pijar Coffee and Eatery, Pujiharto mengatakan, segmentasi pengembangan usaha kafe ini menyasar kalangan muda yang ingin sejenak bersantai dengan sahabat atau pasangan bernuansa pegunungan.
Suasana sejuk menjadi daya tarik pengunjung, mengingat Pijar Coffee and Eatery terletak di lereng Gunung Muria. Cocok digunakan sebagai tempat nongkrong ketika sore hingga malam hari.
Tempat ngopi baru di Lereng Muria tersebut juga cocok sebagai tempat bersantai keluarga kecil ketika berkunjung di kawasan Kecamatan Dawe.
Terbuka juga bagi wisatawan yang hendak menuju atau dari kegiatan berziarah di Makam Sunan Muria.
"Kami berupaya fasilitasi tempat ngopi, bersantai sejenak yang nyaman. Ada tempat outdoor dengan merasakan langsung suasana sejuk pegunungan, ada juga indoor khusus bagi yang suka ngopi di dalam ruangan," terangnya, Senin (3/11/2025).
Menu utama yang disajikan di Pijar Coffee and Eatery berbagai macam olahan kopi asli dari Lereng Muria.
Di antaranya, Tjolo Cappucino, Pijar Aren Latte, Caramel Macchiato Pijar, Americano, Caffe Latte, juga Vanilla Cold Brew.
Tersedia pula menu bagi pecinta es kopi. Meliputi, Iced Mint Coffee, Mandarin Espresso Tonic, Citrus Coffee Spark, Avocado Coffee Float, Caramel Ice Shaken, dan Berry Coffee Twist.
Satu menu andalan kafe tersebut adalah Pijar Sunset dan Avocado Crush, bagian dari menu Mocktail Series dan Spesial Blended.
"Kami sajikan menu-menu kekinian. Ada juga makanan camilan dan makanan berat ala western food dan Indonesian food," tuturnya.
Pujiharto menyebut, mayoritas kopi yang digunakan untuk mengisi daftar menu adalah jenis kopi Robusta khas Lereng Muria. Meskipun sebagian ada yang diolah dengan menggunakan jenis kopi Arabica.
Saat ini, pihaknya menggandeng 10 perajin dan petani kopi yang ada di kawasan Lereng Muria.
Produk kopi asli dari kebun petani diolah dan dipasarkan sendiri untuk meningkatkan nilai tambah kopi asli Lereng Muria di mata dunia.
Bukan tidak mungkin ke depannya akan lebih banyak lagi perajin dan petani kopi di kawasan Lereng Muria yang nantinya bakal digandeng untuk menyiapkan menu-menu handal di bidang coffee.
"Kami juga berupaya untuk mengembangkan UMKM di bidang kopi yang ada di kawasan Lereng Gunung Muria. Sementara kami buka mulai pukul 11.00 WIB hingga 23.00 WIB," ujarnya.
Pujiharto berharap, kehadiran kafe ini dapat menjadi tempat berkumpul yang positif bagi masyarakat, sekaligus ruang bagi pelaku UMKM kopi lokal untuk terus berkembang.
Seorang pengunjung, Rahmawati menilai bahwa hadirnya Pijar Coffee and Eatery di kawasan Kudus atas menghadirkan nuansa yang berbeda.
Kata dia, tempat nongkrong ngopi di kawasan Kudus Kota sudah banyak. Namun ngopi di Kudus atas lereng Muria menyuguhkan suasana yang berbeda dengan silir angin yang sejuk.
"Masyarakat umum yang berjalan ke wilayah Kudus atas bisa mampir, pengunjung Pijar Park juga bisa mampir. Tempatnya asyik langsung di pinggir jalan," ucapnya. (Sam)