Pasar kripto global menunjukkan performa impresif pada kuartal III-2025, meskipun sempat terguncang oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 100% terhadap produk-produk asal Tiongkok.
Meskipun keputusan tersebut sempat memicu volatilitas di pasar kripto, laporan 2025 Q3 Crypto Industry Report dari Coingecko mencatat bahwa kapitalisasi pasar kripto tetap mengalami kenaikan sebesar 16,4% atau sekitar $563 miliar, menyentuh level tertinggi sejak akhir tahun 2021.
Di tengah dinamika tersebut, aplikasi investasi kripto PINTU mencatat pertumbuhan signifikan dalam aktivitas pengguna, khususnya pada kategori token Decentralized Exchange (DEX).
Iskandar Mohammad, selaku Head of Product Marketing PINTU, mengungkapkan bahwa volume trading dari pengguna baru untuk kategori DEX melonjak hingga 490,06% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Token HYPE menjadi kontributor utama dengan menyumbang hampir 70% dari total volume trading di kategori tersebut.
Selain itu, jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli hingga September 2025 juga meningkat sebesar 90,65%, mencerminkan tingginya minat terhadap proyek-proyek berbasis DEX di kalangan investor pemula.
Sementara itu, dari sisi pengguna lama, kategori token dengan volume transaksi tertinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio yang mencatatkan kenaikan sebesar 33,73%, diikuti oleh Stablecoin Ecosystem sebesar 26,26%, serta Layer-1 seperti ETH, BTC, dan SOL yang tumbuh sebesar 21,74%.

Kategori dengan pertumbuhan transaksi tercepat dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized Ethereum Virtual Machine (EVM) dengan kenaikan 106,38%, disusul oleh Internet of Things (IoT) sebesar 102,30%, dan Centralized Exchange (CEX) sebesar 43,73%.
Data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU semakin meluas dan tidak lagi hanya terfokus pada aset berkapitalisasi besar, melainkan juga merambah ke berbagai kategori aset lainnya.
Secara global, rata-rata volume perdagangan harian kripto pada kuartal III-2025 meningkat sebesar 43,8% atau mencapai $155 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya. Laporan Coingecko menyebutkan bahwa lonjakan ini didorong oleh meningkatnya arus masuk institusional serta membaiknya likuiditas pasar.
Di Indonesia, tren positif juga terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat total nilai transaksi kripto dari Januari hingga September 2025 mencapai Rp360,3 triliun.
Menanggapi perkembangan ini, Iskandar menegaskan komitmen PINTU dalam mendukung pertumbuhan ekosistem kripto di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa hingga Oktober 2025, PINTU telah menyediakan lebih dari 300 aset kripto yang dapat diperdagangkan, lengkap dengan lini produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan investor pemula hingga trader profesional.
Yang terpenting, seluruh aktivitas investasi dilakukan melalui platform yang diawasi oleh OJK, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor.
Selain itu, PINTU juga terus menghadirkan edukasi yang bertujuan membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset kripto di kalangan masyarakat Indonesia.