Ringkasan Berita:
- Tata Maulana merupakan orang kepercayaan Gubernur Riau, Abdul Wahid
- Tata Maulana diketahui sempat melarikan diri bersama Abdul Wahid saat akan diamankan tim penyidik KPK
- Hingga akhirnya Tata Maulana diamankan bersama Abdul Wahid di sebuah kafe di Riau.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Gubernur Riau sudah diterbangkan ke Jakarta dan menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain gubernur, ada 9 orang lainnya yang diduga terlibat korupsi di lingkungan Dinas PUPR Riau.
Salah satunya ada nama Tata Maulana yang disebut-sebut merupakan orang kepercayaan gubenur Riau Abdul Wahid.
Siapa sebenarnya Tata Maulana? Simak jejak rekamnya hingga akhirnya berurusan dengan KPK.
Tata Maulana, orang kepercayaan Gubernur Riau, Abdul Wahid ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan di Riau, Senin (3/11/2025).
Tata Maulana diketahui sempat melarikan diri bersama Abdul Wahid saat akan diamankan tim penyidik KPK.
Hingga akhirnya Tata Maulana diamankan bersama Abdul Wahid di sebuah kafe di Riau.
Tata Maulana pun diterbangkan ke Jakarta dan tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) sekira pukul 18.56 WIB.
Ia tampak mengenakan kaus berwarna oranye yang dibalut rompi coklat.
Ia terlihat mengenakan celana panjang hitam, sepatu hitam, dan menggendong tas ransel.
Begitu tiba, Tata Maulana yang didampingi dua petugas KPK memilih bungkam saat diberondong pertanyaan oleh awak media.
Ia tidak memberikan komentar apa pun dan langsung diarahkan masuk ke lobi gedung.
Saat ini, Tata bersama sembilan orang lainnya yang diamankan dalam OTT masih menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK.
Daftar 10 Orang yang diamankan KPK
Dalam OTT di Riau, KPK mengamankan sepuluh orang. Sembilan orang tertangkap saat OTT dan satu orang menyerahkan diri.
Adapun yang diamankan sebagai berikut:
Gubernur Riau, Abdul Wahid
Tenaga Ahli sekaligus orang kepercayaan Gubernur Riau Tata Maulana
kepala Dinas PUPR Riau Muhammad Arif Setiawan
Sekretaris Dinas PUPR Riau Ferry Yunanda
Tenaga Ahli Dani M Nursalam (DMN)
Lima Kepala UPT di Dinas PUPR Riau
Jatah Preman Gubernur Riau
Penangkapan terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya terkait kasus dugaan pemerasan dalam penambahan anggaran di Dinas PUPR.
"Perkara ini terkait dengan penganggaran, yaitu adanya penambahan anggaran di dinas PUPR yang kemudian masuk modus dugaan tindak pemerasan yang dilakukan pihak-pihak di pemerintah Provinsi Riau," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (4/11/2025).
Budi mengungkap penambahan anggaran di Dinas PUPR Riau, sekian persennya mengalir ke Gubernur Riau.
"Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam japrem atau jatah preman sekian persen untuk kepala daerah. Itu modus-modusnya," ujarnya.
Dalam OTT Gubernur Riau ini, KPK menyita uang senilai Rp 1,6 miliar yang terdiri dari pecahan rupiah, dolar AS, poundsterling.
Mata uang rupiah disita KPK di Riau, sementara mata uang asing disita dari rumah saudara Abdul Wahid di Cilandak Jakarta Selatan.
Uang tersebut diduga merupakan bagian dari dana yang sudah diterima Abdul Wahid sebelum terjaring OTT KPK.
"Jadi sebelum kegiatan tangkap tangan ini diduga sudah ada penyerahan-penyerahan lainnya," ucap Budi.
Sosok Tata Maulana
Tata Maulana merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Tata merupakan pria kelahiran Batang Tumu, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Pekerjaannya tercatat sebagai wiraswasta.
Dari latar belakang pendidikan, ia tercatat sebagai lulusan SMAN 1 Mandah pada 2007.
Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum dari UIN Suska Riau pada 2011.
Dalam susunan Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Riau Masa Bakti 2021-2026, Tata Maulana tercatat menjabat sebagai Wakil Sekretaris.
Pada Pemilu 2024, Tata sempat maju menjadi calon legislatif untuk DPRD Riau.
Ia bertarung di daerah pemilihan Riau 8 yang meliputi Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi.
Namun, ia gagal bisa duduk DPRD Riau karena hanya mengantongi 669 suara.