Dikenal Baik, Istri di Bengkulu Histeris Lihat Suami Bunuh Anak Tiri dalam Rumah
Glery Lazuardi November 05, 2025 03:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Seorang pria berinisial SU membunuh anak tirinya FE (30) di Desa Talang Empat, Bengkulu Tengah, Rabu pagi.
  •  Istri dan anak perempuan pelaku menyaksikan langsung kejadian. 
  • Warga mengenal pelaku sebagai sosok pendiam dan baik.
  • Usai kejadian, pelaku melarikan diri. Jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara, polisi masih selidiki motif.

TRIBUNNEWS.COM - Warga Bengkulu digemparkan oleh aksi keji seorang pria yang dikenal pendiam dan baik hati, namun tega menghabisi nyawa anak tirinya sendiri. 

Sang istri dan anak perempuan yang menyaksikan langsung kejadian itu histeris tak percaya.

Rumah yang selama ini tenang berubah menjadi lokasi tragedi.

Peristiwa pembunuhan yang dilakukan ayah tiri berinisial SU terhadap anak berinisial FE itu terjadi di Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, melakukan pembunuhan terhadap anak laki-lakinya pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

Warga yang mendengar teriakan itu segera mendatangi lokasi dan melihat korban sudah terduduk lemah di teras rumah.

Mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi.

Kronologi Peristiwa

Kepala Desa Talang Empat, Samsir, mengungkapkan kronologi kejadian yang menewaskan Fe (30) di tangan ayah tirinya, Su.

Menurut Samsir, peristiwa tragis itu bermula saat sang ayah baru pulang dari kebun setelah menyadap karet pada pagi hari.

Sesampainya di rumah, Su mendapati anak tirinya berada di dalam kamar.

“Pelaku ini baru pulang dari kebun, langsung menuju kamar anaknya. Tidak lama setelah itu, terjadi perkelahian di dalam kamar,” jelas Samsir kepada TribunBengkulu.com.
Dalam perkelahian tersebut, Fe mengalami luka robek cukup parah di bagian pundak sebelah kiri.

Darah korban bahkan sempat menggenang di dalam kamar tempat kejadian.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab pertikaian antara keduanya.

Namun, berdasarkan keterangan warga sekitar, hubungan ayah dan anak tiri itu memang sempat renggang.

“Dua hari terakhir mereka memang tidak saling berbicara,” tambah Samsir.
Samsir juga mengungkapkan bahwa korban baru tinggal bersama ayah tirinya sekitar satu bulan terakhir.

“Kalau perpindahan anak ini sudah melapor ke kami di desa,” ujarnya.
Usai kejadian, warga yang mendengar keributan langsung berdatangan dan menemukan korban sudah dalam kondisi lemah.

Sementara pelaku langsung melarikan diri dan saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Bengkulu untuk proses autopsi.

Sementara itu, Polres Bengkulu Tengah terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik insiden berdarah ini.

Sosok Pelaku

Belakangan, identitas dan keseharian pelaku berinisial Su mulai terungkap.

Su diketahui bekerja sebagai pengurus kebun kelapa sawit milik Camat Karang Tinggi, Ferry Arianto.

Menurut Ferry, pelaku telah membantunya mengurus kebun selama dua tahun terakhir.

“Selama ini Su orangnya baik. Tidak pernah ribut dengan siapa pun, apalagi dengan keluarganya,” ujar Ferry kepada TribunBengkulu.com, Rabu (5/11/2025) siang.

Ferry mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa Su tega menghabisi anak tirinya sendiri.

“Saya tidak menyangka sama sekali. Su itu sudah saya anggap seperti kakak sendiri,” ungkapnya.

Ferry menambahkan, sekitar sepekan lalu, dirinya sempat berkunjung ke rumah Su. Saat itu, Su mengeluhkan kondisi kesehatannya yang menurun.

“Waktu itu dia bilang sedang sakit. Saya sudah minta dia berobat. Tapi saat saya datang ke rumahnya, saya tidak bertemu dengan korban,” tutur Ferry.

Ternyata, Ferry baru mengetahui belakangan bahwa anak tiri Su tersebut sudah tinggal di rumah itu selama sekitar satu bulan terakhir.

Dari keseharian, Su dikenal sebagai sosok yang sederhana dan ramah terhadap warga sekitar.

“Dari sisi ekonomi, dia memang keluarga yang kurang mampu. Tapi secara sosial, dia orangnya baik dan mudah bergaul,” kata Ferry.

Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap Su yang melarikan diri setelah kejadian.

Sementara itu, jenazah korban Fe (30) telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Bengkulu untuk proses autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Polisi Lakukan Penyidikan

Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Totok Handoyo, melalui Kasat Reskrim AKP Junairi, membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar, saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Bengkulu untuk diautopsi," ujar Junairi.

Pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri.

"Sekarang kita sedang mengejar keberadaan terduga pelaku, tadi kita lihat memang korban mengalami luka di bagian pundak," sampainya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.