TRIBUNNEWS.COM - Sebagai produser, Aoura Lovenson, tak ambil pusing dengan target jumlah penonton film 'Pesugihan Sate Gagak'.
Menurut dia, tujuan memproduksi film horor komedi yang dibintangi Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar, adalah menghibur dan memberi dampak positif bagi penonton.
“Kalau pun cuma puluhan ribu orang yang nonton, saya pengin mereka keluar dari bioskop dengan rasa punya harapan baru,” kata Aoura Lovenson, produser dari Cahaya Pictures ini, di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Selain itu, film Pesugihan Sate Gagak memberi ruang bagi para komika untuk menunjukkan kemampuan akting mereka.
Rumah produksi Cahaya Pictures di balik produksi film tersebut, juga memilih sutradara yang tergolong baru untuk menangani proyek ini.
Keputusan itu, menurut Aourak, diambil karena kesesuaian gaya bercerita mereka dengan konsep film.
Dikatakannya, filosofi Cahaya Pictures berpusat pada unsur kebaruan dan pesan positif dalam setiap karyanya.
Ia percaya film seharusnya tidak hanya soal komersial, tapi juga punya nilai dan makna yang bisa dibawa pulang penontonnya.
"Buat saya, tanpa unsur kebaruan, film akan sulit jadi sesuatu yang unik. Dan yang paling penting, setiap film dari Cahaya Pictures harus punya cahaya di ujungnya," tutur Aoura.
"Kalau nonton film terus keluar dengan hati yang ringan dan semangat baru, itu menurut saya pengalaman yang indah,” ungkapnya.
Ke depan, Aoura bersama timnya sudah menyiapkan dua proyek baru untuk tahun 2026.
“Tahun depan kita punya dua film. Satu drama keluarga yang feel good, dan satu lagi drama komedi. Dua-duanya tetap punya unsur kebaruan dan pesan yang hangat,” ucap Aoura.
Film ini menjadi langkah awal Cahaya Pictures untuk menghadirkan warna baru di tengah kejenuhan tren film horor dan drama yang sedang berlangsung.
Bukan sekadar ingin menakut-nakuti atau membuat penonton tertawa, film ini menawarkan pengalaman menonton yang meninggalkan rasa positif.