BOLASPORT.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta,Jean-Paul Van Gastel simpati setelah Persis Solo mengistirahatkan Peter de Roo.
Laga PSIM dan Persis akan tersaji pada pertandingan pekan ke-12 Super League 2025/2026 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/11/2025).
Namun, sebelum laga ini pihak manajemen memilih untuk membebastugaskan Peter de Roo untuk dua laga ke depan.
Laskar Sambernyawa akan dipimpin caretakerTithan Suryata dan membuat duel duo Belanda tidak terjadi.
Tentunya, pertandingan tetap berjalan panas karena sejarah rivalitas kedua tim.
Jean-Paul Van Gastel menjelaskan bahwa dia cukup kecewa karena tidak bisa berhadapan dengan Peter de Roo di lapangan.
Apalagi, Peter sempat berkunjung ke rumahnya sebelum pertandingan ini.
Hal ini cukup wajar karena jarak antara Yogyakarta dan Solo yang cukup dekat.
"Ya, ketika kami, dua pelatih Belanda yang tinggal sangat dekat satu sama lain."
"Pada waktu-waktu tertentu kami bertemu. Orang-orang datang ke rumah saya di Yogyakarta," kata Jean-Paul Van Gastel.
Pelatih berusia 53 tahun ini melanjutkan, dia dan Peter mengobrol cukup hangat.
Bahkan, mereka tidak hanya membahas bola tetapi juga tentang kehidupan.
Tentunya, kabar tersebut cukup mengecewakan karena dia ingin berhadapan dengan sosok tersebut di lapangan.
"Kami menghabiskan malam yang menyenangkan membicarakan sepak bola."
"Tentu saja, juga tentang kehidupan pribadinya dan kariernya, apa yang telah dia lalui di masa lalu, dan apa yang menjadi titik balik penting di masa depannya."
"Sayangnya, dia dipecat sebelum pertandingan ini. Itu selalu terjadi dengan rekan kerja," ujarnya.
Gastel menambahkan, tugas menjadi pelatih memang tidak mudah.
Mereka harus menghabiskan waktu untuk mempersiapkan timnya sebelum pertandingan.
Selain itu, selalu ada peluang bagi manajemen untuk mendepak mereka saat dinilai tidak sesuai ekspektasi.
"Saya juga senang ketika rekan kerja menjadi bersemangat karena kita tahu setiap pelatih benar-benar bekerja keras untuk mencoba mendapatkan hasil."
"Mereka menginvestasikan banyak usaha dan energi dalam tim dan klub. Jadi ketika itu tidak berhasil, itu selalu membuat saya sedikit sedih karena saya tahu pekerjaan ini 24/7," katanya.