Mulai Sekarang Ayo Sarapan Lebih Awal, Langkah Sederhana Ini Bisa Memperpanjang Usia Anda
muslimah November 08, 2025 12:30 PM

TRIBUNJATENG.COM - Kapan waktu sarapan dilakukan bisa berpengaruh pada usia seseorang.

Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan pada september 2025.

Diungkapkan bahwa waktu seseorang sarapan di pagi hari berhubungan dengan risiko kesehatan dan umur panjang.

Semakin siang waktu seseorang sarapan, semakin besar kaitannya dengan penurunan kesehatan dan kemungkinan kematian dini.

 Mau Tilang Pemain Persib, Polisi Malaysia Kaget Robi Darwis Ternyata Prajurit TNI, Sikapnya Berubah

Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Hassan Dashti, ilmuwan gizi di Massachusetts General Hospital dan Mass General Brigham, bersama tim peneliti

Mereka mengamati lebih dari 3.000 orang dewasa selama rata-rata 22 tahun, dengan membandingkan waktu sarapan peserta terhadap kemungkinan mereka tetap hidup dalam 10 tahun berikutnya.

Hasilnya, orang yang sarapan lebih siang memiliki peluang hidup sedikit lebih rendah dalam 10 tahun berikutnya dibanding dengan orang yang sarapan lebih awal.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Communication Medicine pada 4 September 2025.

Sarapan mendekati pukul 9 pagi berkaitan dengan kesehatan yang buruk

Dilansir dari Science Focus, Jumat (19/9/2025), para peneliti menganalisis data dari 2.945 lansia di Inggris yang menjadi peserta dalam University of Manchester Longitudinal Study of Cognition in Normal Healthy Old Age.

Para peserta penelitian melaporkan kondisi kesehatan, waktu makan, serta dalam beberapa kasus juga memberikan sampel darah.

Setiap peserta menjalani hingga lima kali penilaian ulang antara tahun 1983 hingga 2017.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan peserta penelitian rata-rata melakukan sarapan sekitar pukul 08.20 pagi.

Hasil penelitian mengatakan, mereka yang sarapan mendekati pukul 09.00 pagi atau lebih cenderung dilaporkan mengalami masalah depresi, kelelahan, serta kesehatan mulut yang buruk.

Selain itu, mereka juga menemukan bahwa kondisi kesehatan lansia secara umum dapat dilihat melalui waktu makan, terutama waktu sarapan.

“Hasil ini menambahkan makna baru pada pepatah bahwa ‘sarapan adalah waktu makan terpenting hari ini’, terutama bagi orang lanjut usia,” kata Dashti, peneliti utama studi tersebut.

“Selain itu, mendorong orang lanjut usia untuk memiliki jadwal makan yang konsisten dapat menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendorong penuaan yang sehat dan umur panjang,” tambah Dashti.

Hanya kemungkinan hubungan

Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa penelitian ini merupakan studi observasional yang tidak membuktikan bahwa menunda sarapan secara langsung menyebabkan masalah kesehatan atau kematian dini, melainkan hanya menunjukkan adanya "kemungkinan hubungan".

Faktanya, para ilmuwan juga menemukan bahwa peserta yang secara genetik cenderung tidur larut malam dan bangun lebih siang juga cenderung makan atau sarapan lebih lambat.

Melalui data tersebut, mereka menemukan bahwa seseorang cenderung menggeser waktu sarapan ke waktu yang lebih siang serta memperpendek rentang waktu makan setiap hari.

Para penulis menekankan bahwa temuan ini penting, terutama karena puasa intermiten (intermittent fasting) kini semakin populer.

Dalam pola makan ini, seseorang sengaja memperpanjang waktu puasa sehingga sering kali sarapan dilakukan lebih siang.

“Waktu makan yang lebih lambat, terutama sarapan yang terlambat, dikaitkan dengan berbagai tantangan kesehatan dan peningkatan risiko kematian pada lansia,” ujar Dashti. (Kompas.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.