KPAI: Pengawasan kepada Anak Tak Hanya di Dunia Nyata, tapi Juga di Dunia Maya
kumparanNEWS November 08, 2025 04:20 PM
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia Maya. Hal itu disampaikan Margaret menanggapi kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang melibatkan seorang siswa.
“Tentu juga atensi kepada seluruh orang tua, ternyata upaya pengawasan kepada anak tidak hanya terkait dengan aktivitas di dunia nyata tetapi juga aktivitas anak-anak saat berada di dunia maya atau di dunia siber,” ujar Margaret di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11).
Margaret menambahkan, peristiwa ini juga harus menjadi perhatian bersama terkait sistem keamanan dan perlindungan di satuan pendidikan. Ia menilai perlu adanya deteksi dini dan pengawasan terhadap barang-barang yang dibawa siswa ke sekolah.
“Tentu kita berharap lingkungan satuan pendidikan itu bisa menjadi tempat aman, nyaman, menjadi perlindungan dan tempat belajar anak-anak. Ini membutuhkan upaya sistem keamanan, sistem perlindungan, dan pengawasan barang-barang yang dibawa anak-anak,” ujar dia.
Personel Brimob tinggalkan SMAN 72 Jakarta usai melakukan investigasi setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Personel Brimob tinggalkan SMAN 72 Jakarta usai melakukan investigasi setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
KPAI juga menemukan adanya dugaan pengaruh konten di media sosial terhadap kasus ini. Margaret mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital, untuk memperketat pengawasan terhadap konten negatif yang bisa diakses anak-anak.
“Saya kira ini perlu menjadi atensi, terutama Komdigi mungkin butuh ada upaya sistem perlindungan yang lebih ketat lagi terkait dengan konten-konten negatif apa pun itu bentuk konten negatifnya supaya bisa memberikan perlindungan kepada anak-anak,” katanya.
Ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku merupakan siswa sekolah tersebut. Dari total 96 korban, 29 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit.
Wamenkopolkam, Lodewijk Freidrich Paulus tiba di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenkopolkam, Lodewijk Freidrich Paulus tiba di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
“Yang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ada 14, di Rumah Sakit Yarsi ada 14, dan satu lagi di RS Pertamina. Sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 orang,” kata Sigit.
Sigit menambahkan, kondisi terduga pelaku yang sebelumnya kritis kini mulai membaik usai menjalani operasi.
Polisi masih mendalami motif di balik insiden tersebut dan telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata mainan serta serbuk yang diduga bahan peledak.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.