Waspadai 5 Efek Bullying, Jadi Penyebab Ledakan SMAN 72 Jakarta
Konten Grid November 08, 2025 04:34 PM

GridHEALTH.id - Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11), menjadi pengingat keras bahwa bullying dapat menyebabkanmasalah kesehatan mental yangmembahayakan korban dan lingkungan sekitar.

Sebelumnya, diketahui bahwa terduga pelakubom SMAN 72 adalah siswa kelas 12 korban bullying yang mengalami tekanan mental.

Salah satu siswa SMAN 72 mengonfirmasi, "Iya benar. Dia (terduga pelaku) tuh kayak nggak kuat mentalnya."

Hal ini menjadi perhatian. Seberapa besarefekbullying terhadap kesehatan mental korbannya?

Melansir laman National Library of Medicine, bullying tidak hanya menyakiti secara emosional, tetapi juga memengaruhi cara otak remaja berkembang dan merespons stres.

Berikut beberapadampak yang umum dialami korban bullying:

1. Merasa tidak aman, cemas, dan menarik diri:Korbanbullyingcenderung tertutup, menarik diri, dan merasa tidak berharga.

2. Depresi:Dalam jangka panjang,gangguan regulasi emosi yang diderita korban bullying dapat memicu depresi dan gangguan kecemasan.

3. Gangguan stres pascatrauma (PTSD):Dalam kasus ekstrem, pengalaman perundungan meninggalkan trauma mendalam yang sulit dilupakan.

4. Perubahan fungsi dan struktur otak:Penelitian dengan fMRI (functional MRI) menunjukkan bahwabullying dapat mengubah fungsi otak, terutama di area yang mengatur emosi dan memori.

5. Perilaku agresif dan kekerasan:Perilaku agresif muncul sebagai bentuk pelampiasan dari tekanan emosional yang tidak tersalurkan. Rasa marah, kecewa, dan tidak berdaya dapat berubah menjadi ledakan emosi, tindakan kasar, atau perilaku menantang.

Beberapa efek bullying inilah yang disebut dialami oleh terduga pelaku ledakan SMA 72 Jakarta.

Sebab, terdugapelaku disebut merupakan pribadi yang tertutup, sering menarik diri, dan senang mengonsumsitontonan atau video yang bertemakan kekerasan atau ekstremisme, seperti terorisme dan perang.

Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta ini menjadi pengingat bahwa bullying dapat meninggalkan dampak serius bagi kesehatan mental siswa.

Lingkungan sekolah dan keluarga perlu bersama-sama menciptakan ruang yang aman, penuh empati, dan bebas dari kekerasan agar setiap anak bisa tumbuh dengan sehat, percaya diri, dan bahagia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.