BOLASPORT.COM - Timnas U-17 Indonesia akan menantang timnas U-17 Honduras pada lanjutan Piala Dunia U-17 2025.

Pertandingan yang akan digelar di Aspire Zone Lapangan 7 ini akan jadi laga krusial untuk timnas U-17 Indonesia.

Sebelumnya mereka harus menerima kekalahan dari Zambia (1-3) dan Brasil (4-0).

Namun, Garuda Asia masih memiliki peluang untuk lolos dari babak fase grup dengan syarat bisa mengamankan tiga poin dari Honduras.

Selain itu, mereka masih akan menunggu hasil dari tim lain.

Tentunya pasukan Nova Arianto masih belum menyerah karena masih ada satu pertandingan penting yang harus mereka lewati.

Honduras juga bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata karena memiliki beberapa pemain berbahaya.

Berikut tiga pemain berbahaya milik timnas U-17 Honduras jelang melawan timnas U-17 Indonesia:

Luis Gabriel Suazo Secchi

Luis merupakan winger potensial yang bisa jadi ancaman nyata untuk timnas U-17 Indonesia.

Meski belum mencetak gol di Piala Dunia U-17, dia jadi pemain krusial di lini depan terutama saat mereka dalam persiapan untuk kompetisi ini.

Saat ini dia masih bermain untuk tim asal Honduras SC Braga U-19 dan bisa beroperasi di sayap kiri dan kanan.

Mencatatkan lima caps di timnas U-17 Honduras, dia sudah meraih empat gol sejauh ini.

David Alexander Flores Ramirez

Berbeda dari Luis yang ada di tim muda, David sudah bisa masuk dalam tim reverse milik CD Olimpia.

Dia merupakan sosok yang mencetak gol ke gawang Zambia di laga sebelumnya.

Meski timnya terus tertekan, ini jadi bukti bahwa dia berpotensi menjadi sosok mematikan apalagi memiliki postur yang cukup tinggi yakni 1,88m.

Tentunya, Garuda Asia harus memberikan kewaspadaan penuh demi misi mengamankan tiga poin.

Jason Basilio Arriola Suazo

Selanjutnya, Jason juga jadi pemain yang akan memberikan ancaman di sektor pertahanan Indonesia.

Dia sukses menciptakan satu gol saat Honduras berhadapan dengan Zambia.

Pemain yang berposisi sebagai winger kanan ini bahkan sudah tampil dalam 10 laga bersama tim senior Platense FC di Liga Honduras.

Ini jadi sinyal bahaya untuk Garuda Asia dan tentu lini pertahanan Indonesia harus berjuang keras menghentikan pergerakan pemain berusia 17 tahun tersebut.