Ringkasan Berita:
- Motor PNS Pemkot Surabaya (Ridho) dicuri oleh pelajar SMA saat mencari penghasilan tambahan.
- Pelaku mencuri motor karena butuh modal deposit setelah rugi Rp 30 juta akibat kecanduan judi online.
- Motor korban dijual murah (< Rp>
- Kasus ini menunjukkan dampak parah judi online yang mendorong seorang pelajar SMA menjadi pelaku kriminal (mencuri).
SURYA.co.id | SURABAYA - Ridho kerap menggerutu tiap kali melihat orang bermain judi online.
Kalau bisa, ia ingin menasehati para pengangum dewa petir yang selalu dianggap pemain judi online sebagai simbol kemenangan.
Maklum, pernah ikut menanggung rungkad karena ulah penjudi.
Ridho yang merupakan pegawai PNS Pemkot Surabaya itu pernah menjadi korban kriminal.
Motor Vario 2019 miliknya hilang dicuri.
Apesnya, saat dimaling posisi STNK tersimpan di jok, sehingga pencuri berhasil membawa sebagian surat kendaraan.
Kejadian naas itu terjadi ketika Ridho baru saja menyalakan aplikasi ojek online untuk mencari penghasilan tambahan usai kegiatan dinas di Kelurahan Ploso.
Kebetulan, ia mendapat orderan antar barang tak jauh dari lokasi dinas luar.
Karena titik jemput paket berada di gang kecil, Ridho memarkir motornya di depan gang.
Namun saat kembali, motornya sudah lenyap.
Diakuinya kejadian itu sempat membuatnya frustasi.
Motor baginya sudah seperti kaki.
Dibuat untuk mobilitas sehari-hari.
Dari rumah ke tempat kerja, termasuk mencari pemasukan tambahan.
"Kurang lebih tiga bulanan riwa-riwi rumah ke kantor naik bus," ungkapnya.
Arek Pulo Wonokromo itu sudah mencoba melaporkan pencurian motornya ke polisi, tapi kasusnya tak kunjung terungkap.
Baru beberapa bulan kemudian, kasusnya muncul lagi setelah terjadi insiden pencurian motor di sebuah warung kopi di Ploso.
Dalam peristiwa itu, salah satu pelaku berhasil tertangkap oleh warga, sementara satunya lagi berhasil kabur menunggangi motor sarana.
Setelah didalami polisi, diketahui bahwa orang yang muncul di rekaman itu adalah pelaku yang sama yang dulu mencuri motor Ridho.
Terungkapnya dari rekaman CCTV warung kopi.
Motor Ridho digunakan sebagai sarana saat aksi pencurian di warung kopi tersebut.
"Motor saya sampai sekarang gak ketemu. Sama pelaku dijual murah gak sampai Rp2 juta, ngakunya dibuat depo (deposit, red)," ungkapnya.
Yang membuat Ridho geleng-geleng kepala adalah fakta bahwa pelaku masih pelajar SMA dan berasal dari Madura.
Remaja itu mengaku butuh modal karena sudah rugi Rp30 juta bermain judi online.
Awalnya, ia hanya memakai uang saku, tapi lama-lama kecanduan.
Tak punya penghasilan, pelaku akhirnya beberapa kali mencuri agar bisa main terus.
Ridho maupun pihak polisi sempat tak habis pikir bagaimana seorang pelajar bisa main judi sampai menghabiskan puluhan juta rupiah.
Awalnya pelaku hanya memakai uang saku, tapi lama-lama kecanduan.
Karena tak ada penghasilan, membuatnya beberapa kali mencuri supaya bisa terus bermain judi online.
"Saya sampai gak habis pikir, anak SMA bisa kecanduan sampai mencuri untuk main judi. Jadi Judi itu parah banget dampaknya! Bisa bikin orang sampai jadi pelaku kriminal,” kesalnya.