Dapat Laporan Alkes RSD Tidak Layak, Gubernur Kalsel Instruksikan Ini ke Bupati-Wali Kota  
Irfani Rahman November 11, 2025 02:33 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin menyoroti kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah (RSD).

Sorotan tersebut muncul saat Gubernur membuka Musyawarah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Daerah Provinsi Kalsel, di Rattan Inn Hotel Banjarmasin, Selasa (11/11/2025).

Ia meminta bupati dan wali kota segera melengkapi fasilitas serta memastikan alat medis benar-benar tersedia dan layak digunakan. Hal ini menyusul adanya laporan bahwa peralatan operasi di salah satu rumah sakit daerah tidak memenuhi standar.

“Peralatan sesuai standar ini penting. Karena percuma kalau tenaga medis bagus, tapi peralatannya minim,” ujar Muhidin.

Ia juga mewanti-wanti rumah sakit daerah yang nakal. “Bisa saja peralatan itu tiap tahun dianggarkan, tapi tidak ada atau hanya meminjam. Jangan sampai ini terjadi,” tegasnya.

Muhidin memerintahkan Dinas Kesehatan dan Tenaga Ahli Gubernur (TAG) meninjau langsung rumah sakit daerah, termasuk RSUD Ulin terkait dugaan terbatasnya tindakan operasi karena minimnya tenaga medis.

“Kalau tenaga medis disekolahkan pemerintah, kegiatan operasi harus sesuai SOP. Jangan hanya satu atau dua orang yang dioperasi, lainnya dirujuk. Ini tidak benar,” tegasnya.

Muhidin mengingatkan kepala daerah untuk memastikan pelayanan kesehatan menjangkau hingga pelosok.

Menurutnya, perencanaan tahun 2026 sudah diarahkan untuk memperkuat alokasi kesehatan agar pelayanan dasar dapat berjalan tanpa hambatan.

Selain itu, Gubernur meminta setiap rumah sakit daerah memiliki kemampuan operasi dasar sebelum merujuk pasien ke RSUD Ulin.

“Minimal bisa melakukan operasi pertolongan pertama,” katanya.

Muhidin juga mengeluarkan peringatan keras kepada dokter yang dinilai tidak memberikan pelayanan maksimal.

“Kalau tidak melayani maksimal dan ada laporan dari masyarakat, izin prakteknya akan dicabut. Saya tidak main-main,” ujarnya.

Ia bahkan menyinggung keluhan soal ruangan pascaoperasi yang tidak stabil hingga memicu infeksi. Menurutnya, hal semacam itu tidak boleh terjadi lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Muhidin meminta seluruh kabupaten kota tetap waspada terhadap waspada terhadap stunting, meski angkanya menurun.

“Setiap tahun selalu ada ibu hamil dan melahirkan. Jangan sampai lengah. Saya minta Dinkes menganggarkan penanganan stunting ini,” pesannya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.