Ringkasan Berita:
- Serapan APBD Jember sepanjang tahun 2025 termasuk rendah karena masih mencapai 50 persen.
- Sebagian besar serapan anggaran berada di Dispendik, Bina Marga, Cipta Karya, dan Dinas Kesehatan senilai Rp 2,6 triliun.
- Salah satu penyebab rendahnya serapan APBD 2025 adalah tidak maksimalnya penganggaran untuk proyek fisik.
SURYA.CO.ID, JEMBER - Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember 2025 masih relatif rendah, bahkan baru terserap 50 persen padahal sudah mendekati akhir tahun.
Hal tersebut terungkap saat rapat Bandan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat Daerah (DPRD) Jember bersama Tim Anggaran Pemkab Jember.
Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto mengungkapkan, rendahnya belanja anggaran tersebut paling banyak pada pos biaya pekerjaan proyek fisik.
"Per 31 Oktober 2025 serapannya baru 50 persen. Rata-rata anggaran yang belum terserap itu untuk proyek pembangunan fisik," kata Widarto, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, proyek fisik saat ini sedang dalam pengerjaan, sementara pemerintah akan membayar kontraktor pelaksana ketika pekerjaan sudah rampung.
"Programnya sedang dikerjakan, cuma anggarannya belum dikeluarkan. Bila pekerjaan selesai, menurut eksekutif serapannya pasti naik tajam," imbuh Widarto.
Kondisi ini membuat Widarto pesimistis serapan anggaran Pemkab Jember akan maksimal karena waktu tersisa hanya dua bulan.
"Di beberapa OPD, pasti akan terjadi SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran). Contohnya program beasiswa, kemarin yang diumumkan lolos sekitar 7.180 yang memenuhi syarat, dari target 8000 beasiswa," ungkapnya.
Artinya masih tersisa 800 kuota beasiswa yang tidak terserap. Widarto mengungkapkan, hal itu artinya ada sekitar Rp 4 miliar anggaran tersisa.
"Hitung saja ada Rp 5 juta per orang, kalikan 800, berarti itu ada kisaran Rp 4 miliar lebih anggaran jadi SILPA," papar Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini.
Selain itu, Widarto menilai kebiasaan Pemkab Jember melakukan pembangunan fisik selalu di akhir tahun, juga mempengaruhi serapan anggaran di triwulan ketiga ini. "Seharusnya pada pertengahan tahun, pekerjaan fisik sudah jalan," tuturnya.
Menanggapi hal ini Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jember, Jupriono mengatakan bahwa serapan anggaran memang belum sesuai harapan. Sekadar informasi, total APBD Jember 2025 sebesar Rp 4,6 triliun.
"Sebagian besar anggaran berada di empat instansi. Dispendik, Bina Marga, Cipta Karya, dan Dinas Kesehatan juga. Empat OPD sendiri itu anggarannya sampai Rp 2,6 triliun," kata Jupriono.
Bila empat OPD ini serapannya rendah, katanya, pasti akan mempengaruhi realisasi keuangan daerah di Kabupaten Jember. "Anggaran fisik pasti lebih besar dari keuangan. Karena pembayaran bertahap sesuai termin, dan bayar lunas usai stock opname," dalihnya. ****