BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Fenomena banjir rob kembali melanda Kota Banjarmasin. Air pasang Sungai Martapura dan Sungai Barito meluap hingga ke permukiman warga di sejumlah kawasan rendah.
Dari pantauan di lapangan, Rabu (12/11/2025) dini hari, air mulai naik sekitar pukul 23.00 Wita dan mencapai puncaknya pada pukul 01.00 Wita dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa di beberapa titik.
Sejumlah wilayah yang terdampak di antaranya Jalan Zafri Zam-Zam di Banjarmasin Barat, Benua Anyar dan Sungai Lulut di Banjarmasin Timur, kawasan Kelayan di Banjarmasin Selatan, Sungai Jingah di Banjarmasin Utara, serta beberapa ruas jalan di Banjarmasin Tengah.
Warga mengaku kejadian seperti ini sudah menjadi “langganan tahunan” yang sulit dihindari. Didin, warga Jalan Zafri Zam-Zam yang sudah puluhan tahun tinggal di kawasan tersebut, menyebutkan genangan kali ini tidak setinggi tahun lalu.
“Sekitar tiga jari masuk ke rumah. Tahun lalu malah sampai motor mogok. Jalan di sini sudah sempat ditinggikan 60 cm, tapi tetap aja tenggelam,” ujarnya yang juga merupakan wakar setempat.
Ia menilai faktor pembangunan dan berkurangnya area resapan air membuat banjir rob semakin sulit dikendalikan.
“Kalau hutan terus ditebang, tambang makin banyak, dan pembangunan padat, air mau ke mana lagi? Percuma saja kalau sungai dikorek tapi daerah sekitarnya gak bisa serap air,” keluhnya.
Di kawasan pertokoan, air rob juga mengganggu aktivitas warga. Arif Tarmiji, pegawai minimarket 24 jam, mengatakan air sempat mendekati pintu toko.
“Beberapa hari ini pasang terus. Bahkan dulu sempat masuk ke dalam toko, tapi sekarang dikasih penghalang biar gak masuk,” ujarnya.
Fenomena rob ini memang jadi langganan di akhir tahun, bersamaan dengan curah hujan yang mulai tinggi dan posisi bulan purnama yang memengaruhi pasang laut. Bagi warga Banjarmasin, “musim air pasang” ini sudah seperti kalender alami yang datang saban akhir tahun. (Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)