Seorang turis asal China menuai kecaman dari warganet Malaysia setelah terlihat melukis gambar panda di atas mural jalanan terkenal di kawasan Chew Jetty, Penang, Malaysia. Dia dituduh melakukan vandalisme di situs warisan budaya UNESCO itu.
Aksi turis China, yang populer dengan nama Shi Shi di media sosial, itu terekam dalam video pada 15 Oktober. Dia sendiri yang mengunggah video saat melukis seekor panda kecil di bagian pijakan kaki skuter pada mural populer "Girl on Scooter", karya seniman Malaysia Zhou Hua Xing.
Video itu memperlihatkan seorang warga lokal mencoba menghentikannya. Orang di sekitar Shi Shi pun mengira ia melukis tanpa izin.
Meski begitu, Shi Shi tetap menyelesaikan lukisannya, bahkan sempat berpose di depan hasil karyanya sambil membagikan suvenir panda kecil kepada warga sekitar.
Reaksi publik setelah melihat video itu pun tak terbendung. Banyak warganet Malaysia menilai aksinya tidak sopan dan melanggar hukum. Bahkan, ada pula yang menuduh Shi Shi merusak warisan budaya George Town yang termasuk dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO itu.
Ya, Chew Jetty adalah permukiman panggung peninggalan imigran Fujian yang berdiri sejak abad ke-19, yang kini menjadi simbol hidup warisan Tionghoa di Penang. Kawasan itu menjadi tempat seni, sejarah, dan kehidupan masyarakat bertemu di tepi laut.
Namun, laporan dari media lokal Sin Chew Daily pada Selasa (11/11) mengungkap fakta mengejutkan. Sang seniman mural, Zhou Hua Xing, mengatakan bahwa dia-lah yang mengundang Shi Shi untuk menambahkan gambar panda tersebut.
"Aku suka gaya kreatifnya," kata Zhou, yang juga berprofesi sebagai pedagang mobil.
"Aku pikir akan menyenangkan kalau kami bisa berkolaborasi," dia menambahkan.
Zhou mengatakan menemukan karya Shi Shi di media sosial dan tertarik dengan karakter panda yang sering muncul dalam karyanya. Keduanya bahkan sempat makan malam bersama sebelum Shi Shi kembali ke Chongqing, China.
Salah Paham Soal Dinding
Zhou mengatakan dinding tempat mural itu berada adalah milik saudara perempuannya, Nah, saudaranya itu tidak tahu-menahu soal kedatangan Shi Shi. Karena itulah, warga sekitar mengira sang turis melukis tanpa izin.
"Saya kaget ketika tetangga bilang ada orang menggambar di dinding rumah saya," ujar sang kakak Zhou kepada.
"Tapi setelah tahu adik saya yang mengundang, saya biarkan saja," dia menambahkan.
Bahkan, sebagai tanda terima kasih, ia memberi Shi Shi kaus bergambar mural "Girl on Scooter", sedangkan Shi Shi membalas dengan memberinya magnet kulkas bergambar panda.
Kendati kolaborasi itu ternyata disetujui sang seniman, video tersebut masih memicu perdebatan sengit di media sosial. Sebagian orang menilai seni jalanan bersifat bebas dan terbuka untuk berevolusi, sedangkan yang lain menegaskan bahwa mural di kawasan warisan dunia memiliki aturan ketat dan tidak boleh diubah tanpa izin resmi dari pihak berwenang.
Menurut Undang-Undang Pemerintahan Lokal Malaysia Tahun 1976, siapa pun yang mengubah, melukis, atau menyemprot properti publik tanpa izin dapat dikenai denda atau tuntutan hukum.
George Town World Heritage Incorporated (GTWHI) sebagai lembaga pengelola kawasan UNESCO belum memberikan pernyataan resmi terkait apakah kolaborasi ini telah mendapatkan izin.







