Turis-turis China mengeluhkan tingginya biaya hidup saat liburan di Singapura. Bahkan, ada yang mengaku hanya makan satu kali sehari untuk menghemat pengeluaran selama berada di negeri singa itu.
Mereka 'adu nasib' di platform media sosial China seperti RedNote dan Weibo. Sejumlah traveler membagikan harga makanan dan minuman yang seharusnya murah, tetapi begitu mahal di Singapura.
Makanan dan minuman itu di antaranya es jeruk nipis yang mencapai seharga 4 yuan (sekitar Rp 8.800), sebotol air mineral 15 yuan (sekitar Rp 33 ribu), sandwich 50 yuan (sekitar Rp 110 ribu), dan makan malam hidangan laut untuk dua orang yang mencapai 3.000 yuan (sekitar Rp 6,6 juta).
"Singapura sangat mahal sampai saya kehilangan berat badan 3 kg dalam tiga hari. Saya hanya makan satu kali sehari, yaitu sarapan gratis di hotel, dan saya hanya minum air ketika kembali ke hotel," tulis seorang warganet dalam unggahan di Weibo, seperti dilansir
Nggak hanya mahal untuk makan dan minum, mereka juga menyebut ongkos taksi di Singapura juga tidak murah. Ada yang curhat naik taksi selama 10 menit di Singapura bisa menelan biaya lebih dari 100 yuan (sekitar Rp 220 ribu). Nominal itu jauh lebih mahal dibandingkan ongkos taksi di China, yang cuma 20 yuan (sekitar Rp 44 ribu) untuk perjalanan yang sama.
Pendiri operator tur Let's Go Tour Singapore, Robin Loh, mengatakan bahwa biaya hidup yang jauh lebih rendah di negara-negara tetangga mungkin meningkatkan persepsi Singapura sebagai tempat yang mahal.
"Nilai tukar dolar Singapura juga telah meningkat 6-7 persen terhadap yuan sejak awal 2023, yang semakin memperlebar perbedaan biaya bagi turis China," kata Jester Koh, ekonom di United Overseas Bank (UOB), seperti dilansir
Fakta itu diperkuat oleh Global Wealth & Lifestyle Report 2025, yang kembali menobatkan Singapura sebagai kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Singapura juga menerima 12,8 juta turis asing dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, termasuk 2,5 juta di antaranya dari China.
Menurut Numbeo, basis data terbesar di dunia untuk data kontribusi pengguna tentang kota dan negara, perkiraan rata-rata pengeluaran bulanan perorangan di Singapura adalah SGD 1.506 atau sekitar Rp17,4 juta.
Beberapa warganet berkomentar bahwa Singapura terlalu mahal dan lebih memilih negara Asia lain, seperti Malaysia dan Vietnam yang menawarkan lebih banyak hal untuk dilihat dan nilai yang lebih baik.
Namun, tidak sedikit yang membela negara-kota tersebut, dengan mengatakan Singapura terlihat seperti surga dengan tingkat kejahatan yang rendah, hukum yang ketat, tingginya rasa peradaban, dan lingkungan yang bersih.
"Surga ada harganya, tidak ada yang murah di dunia ini," tulis seorang warganet.
"Singapura bukan untuk orang miskin. Jika Anda tidak punya uang, mungkin mengunjungi alternatif yang lebih murah di sekitar Singapura akan menjadi pilihan ideal," balas warganet lain.
"Coba naik taksi di Eropa atau AS. Anda akan menemukan taksi Singapura ternyata cukup murah," warganet lain menimpali.







