Jakarta (ANTARA) - Kepolisian mengungkap orang tua dari anak yang hilang bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kerap dihubungi penipu untuk dimintakan sejumlah uang.
"Pihak keluarga pun masih berkomunikasi dengan kami, memastikan setiap informasi itu benar atau tidak, karena pihak keluarga beberapa kali ditipu," kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Dia pun memastikan orang-orang yang kerap menghubungi orang tua Alvaro itu penipu, sehingga polisi dan keluarga masih berkomunikasi secara rutin sampai dengan saat ini.
Tak hanya itu, polisi juga setiap hari mengunggah postingan mengenai pencarian anak hilang sebagai proses pendalaman.
"Setelah adanya laporan, kami memposting tentang Alvaro setiap hari dengan tujuannya untuk proses pendalaman sampai bisa diketemukan," ujar Seala.
Hingga kini, polisi masih memonitor lapangan sampai ke Banten dan Sukabumi untuk menggali segala kemungkinan.
Kepolisian menyebutkan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terhapus setiap harinya menjadi kendala pencarian anak hilang yang berusia enam tahun yang bernama Alvaro itu.
Menurut polisi, rekaman CCTV otomatis terhapus setiap hari dan tak tersimpan. Keluarga pun melaporkan hilangnya Alvaro tidak tepat pada hari kejadian.
Polisi kemudian mencari informasi yang masuk dari keterangan saksi, sekolah, keluarga, dan melalui pesan langsung atau direct message (DM) Instagram, serta saluran aduan Kapolsek.
Saat ini, Polsek Pesanggrahan juga dibantu Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan dalam pencarian Alvaro yang hilang sejak Maret 2025.
Alvaro terhitung sudah hilang selama delapan bulan. Ia dinyatakan hilang sejak Kamis, 6 Maret 2025.
Sementara itu, kakek korban Tugimin (71) menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.
Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbut atau penjaga Masjid Al-Muflihun, yang merupakan lokasi Alvaro terakhir terlihat.
Sebelumnya, Alvaro meminta izin untuk melaksanakan shalat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun selepas shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Keluarganya pun langsung mencari keberadaan Alvaro, dan temannya mengaku tidak bersamanya saat shalat.
Pihak keluarga kemudian memutuskan untuk melapor ke kepolisian.
Ciri-ciri terakhir Alvaro, yakni memakai kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Ciri-ciri fisiknya, yaitu bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak, dan terdapat lesung pipi.







