Simpanse dan lumba-lumba sering disebut sebagai hewan-hewan yang memiliki kecerdasan tinggi. Mereka bisa melakukan komunikasi, kerja sama, dan memecahkan masalah dalam lingkungannya. Namun, benarkah ada hewan lain yang sama cerdasnya?
Biasanya, kecerdasan hewan berkaitan dengan sistem tertentu di otak yang khusus. Misalnya neokorteks pada primata yang membantu kognisi lebih lanjut.
Meski umumnya hewan yang cerdas memiliki ukuran otak yang cenderung besar, tetapi hewan dengan otak yang lebih kecil juga ada yang memiliki kecerdasan tinggi. Hewan apa itu?
Burung Gagak, Pesaing bagi Hewan-hewan Paling Cerdas di Dunia
Tak banyak disebut seperti simpanse dan lumba-lumba, tapi burung gagak telah dianggap sebagai hewan yang sangat cerdas. Sebuah makalah telah menunjukkan buktinya.
Dalam studi yang terbit di Biology Letters pada 6 Februari 2019, gagak Kaledonia Baru () diamati bisa melakukan pemecahan masalah menggunakan alat kait. Eksperimen peneliti menunjukkan, gagak tersebut bisa memilih jenis alat tertentu yang tepat untuk masalah yang mereka hadapi.
Biasanya, gagak menggunakan kemampuan kognisinya dalam memakai alat, untuk tujuan mengakses makanan yang sulit dijangkau. Misalnya, menjangkau makanan di tempat sempit, gagak akan menggunakan batang kecil untuk mendorong atau mendekatkan ke paruhnya.
Dalam sebuah eksperimen, peneliti juga menguji gagak untuk mengetahui apakah suasana hati burung dipengaruhi oleh penggunaan alat atau tidak. Hasilnya, ternyata penggunaan alat yang justru membuat gagak lebih optimis, untuk menyelesaikan masalahnya.
"Itu tidak berarti mereka benar-benar 'bahagia'," kata Dakota McCoy dari Universitas Harvard, dikutip dari BBC.
Ini menandakan bahwa burung gagak memakai kepintarannya bukan hanya untuk menyelesaikan masalah, tapi bisa untuk sekadar bersenang-senang. Di sisi lain, hal ini juga dipengaruhi oleh burung gagak yang memiliki rasa ingin tahun tinggi.
"Mereka dengan berani mengambil peralatan dan terbang membawanya ke kandang burung. Terutama burung muda, (untuk) bermain," ungkap McCoy.
Menurutnya, ini tak jauh berbeda dengan manusia yang menggunakan otaknya untuk mengerjakan teka-teki silang.
Kenapa Gagak Bisa Begitu Cerdas?
Sebuah studi menemukan bahwa burung gagak menggunakan bagian otak yang disebut pallium. Bagian ini terdiri dari lapisan materi abu-abu dan putih.
Pada manusia, pallium telah berkembang menjadi korteks serebral. Bagian ini sering kali dikaitkan dengan tanda kecerdasan seperti perencanaan dan pemikiran abstrak, demikian dilansir IFL Science.
Meski pallium burung lebih kecil dari manusia, tapi mereka memiliki neuron yang lebih padat. Dalam hal ini, 1,5 miliar neuron pada burung gagak serupa dengan jumlah neuron pada monyet.
Dengan kondisi itu, tak heran jika burung gagak bisa memperlihatkan kecerdasannya dalam memecahkan sebuah masalah.







