TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Isak tangis warga dan beberapa kerabat mengiringi pemakaman Wahyuni (45) korban tewas dalam peristiwa longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025) sore.
Yuni, merupakan korban ketiga yang ditemukan tim gabungan pada siang harinya.
Dia adalah warga RT 06 RW 03 Dusun Tarukahan.
Seusai disalatkan di musala desa setempat, jenazah Yuni lantas dibawa ke TPU menggunakan ambulans.
Yuni dimakamkan berdekatan dengan dua korban yang telah ditemukan sebelumnya pada Kamis (13/11/2025) malam.
Ketiga korban meninggal dalam tragedi longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap itu seluruhnya telah dimakamkan pada Jumat (14/11/2025).
Ketiga korban itu masih satu keluarga yaitu sang ibu bernama Wahyuni (45), anaknya Maya (15), dan keponakannya, Julia Lestari (20).
Mereka dikebumikan berdekatan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Tokoh masyarakat setempat, Ma'tuf mengatakan, korban atas nama Maya dan Julia yang ditemukan jasadnya pada Kamis (13/11/2025) malam.
Keduanya dimakamkan terlebih dahulu pada Jumat (14/11/2025) siang.
"Dua jenazah dimakamkan siang setelah salat Jumat," kata Ma'tuf seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
Kemudian, Wahyuni yang ditemukan pada siang hari, dimakamkan pada sore harinya.
Ma'tuf mengatakan, ketiga korban tersebut dimakamkan saling berdekatan.
"Ketiganya dimakamkan saling berdekatan. Semuanya sebelum dimakamkan, disalatkan di musala desa setempat," ujar Ma'tuf.
Berdasarkan pantauan di lokasi, suasana haru menyelimuti pemberangkatan jenazah Wahyuni dari musala.
Pemberangkatan diiringi beberapa saudara korban dan warga.
Jenazah dibawa ke makam menggunakan mobil jenazah.
Diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025), terpaksa dihentikan sementara.
Keputusan itu diambil karena hujan kembali mengguyur wilayah terdampak dan kondisi tanah dinilai masih sangat labil sehingga membahayakan keselamatan petugas.
Kepala Kantor Basarnas Cilacap, M Abdullah menjelaskan, penghentian sementara dilakukan setelah seluruh unsur SAR yang berada di lintasan evakuasi melihat peningkatan risiko longsor susulan.
Meski begitu, pihaknya menegaskan pencarian tetap akan dioptimalkan begitu kondisi memungkinkan.
Keselamatan tim menjadi prioritas utama dalam operasi ini.
"Kami akan memaksimalkan hari ini, tapi akan mempertimbangkan keselamatan tim SAR juga."
"Proses pencarian tidak ada target berapa hari. Namun akan tetap dilaksanakan secara maksimal," lanjutnya.
Area yang terdampak longsor tercatat seluas sekira 32.000 meter persegi, dengan ketinggian bukit mencapai sekira 60 meter, dan jarak luncuran material sejauh 540 meter.
Ketebalan longsor diperkiran 3 sampai 5 meter.
Uniknya, arah longsoran tidak mengikuti aliran sungai. Material justru bergerak mengikuti jalur vegetasi rendah, bahkan melewati jalur sungai yang ada di bawahnya.
Tim SAR menyebut, medan yang dihadapi sangat tidak biasa.
Akses menuju sektor A mengharuskan petugas menyeberangi sungai dan melewati tanah dengan tingkat kelabilan tinggi.
Sementara itu, alternatif jalur melalui jalan raya memiliki turunan tajam yang berpotensi membahayakan operator alat berat.
Kondisi tersebut membuat proses evakuasi berlangsung lambat.
Operasi pencarian dibagi menjadi beberapa sektor agar proses identifikasi lokasi korban lebih sistematis dan cepat.
Untuk mempercepat pencarian pada sektor A yang dinilai lebih krusial, alat berat dialihkan dari sektor B ke sektor A.
Namun upaya itu belum dapat dimaksimalkan karena hujan membuat lereng kembali bergerak dan material tanah semakin lembek, meningkatkan kemungkinan korban tertimbun lebih dalam.
Hambatan utama saat ini adalah akses medan yang ekstrem, ketebalan timbunan material tanah yang sangat besar, kondisi kontur bukit yang masih bergerak.
Seluruh unsur SAR saat ini siaga penuh di titik aman sembari menunggu kondisi membaik.
Monitoring kontur pergerakan tanah dan prakiraan cuaca dilakukan setiap saat.
Operasi akan kembali dilanjutkan segera setelah situasi dinilai aman bagi seluruh personel. (Kompas.com/Permata Putra Sejati)