BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kelangkaan Pertamax mulai terasa di sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin. Kondisi ini membuat sebagian pemotor yang sebelumnya menghindari Pertalite karena berpotensi brebet, terpaksa menggunakannya.
Di SPBU Sabilal Muhtadin, Banjarmasin Tengah, pengawas pom, Arliansyah, membenarkan bahwa stok Pertamax kosong sejak dua hari lalu. Menurutnya, pasokan masih dalam proses pengiriman dari Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, yang menjadi suplai utama.
“Iya, benar stoknya lagi kosong dua hari belakangan. Pengirimannya masih proses. Stok Pertamax kita ini dari Pulang Pisau,” terang Arliansyah, Jumat (14/11/2025).
Ia memastikan pasokan jenis BBM lainnya seperti Pertalite tetap aman tanpa pembatasan pembelian, selama pembeli bukan pengecer atau pelansir.
“Pertalite ada, aman. Tidak ada pembatasan, yang penting bukan pelansir,” tambahnya.
Kelangkaan ini diduga berkaitan dengan meningkatnya jumlah pengguna Pertamax dalam dua pekan terakhir. Sejumlah pemotor mengaku memilih menghindari Pertalite karena mesin motor mereka lebih cepat brebet.
Rizky, warga Sungai Andai, mengatakan ia terpaksa keliling ke beberapa SPBU sejak pagi. “Biasanya isi Pertamax, karena motor saya kalau Pertalite pasti brebet. Belakangan ini susah sekali nyari. Tiga SPBU saya datangi, semua kosong,” keluhnya.
Hal serupa diungkapkan Biwa, mahasiswi ULM di kawasan Ahmad Yani, yang mengaku panik karena jadwal kuliahnya padat.
“Saya biasanya isi Pertamax. Hari ini kehabisan, mau nggak mau isi Pertalite. Semoga nggak ngaruh ke mesin,” ujarnya.
Kelangkaan ini tak hanya terjadi di SPBU, tetapi juga dirasakan pedagang bensin eceran. Salah satu pedagang di kawasan Kayutangi mengaku tak bisa lagi menyediakan Pertamax sejak dua hari terakhir.
“Beberapa hari ini Pertamax sering kosong. Biasanya kami ambil dari SPBU,” kata Dedi, pedagang eceran.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari Pertamina mengenai penyebab lonjakan permintaan maupun kapan pasokan Pertamax kembali stabil.
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)