Polisi Selidiki Dugaan Bullying SMPN 19 Tangsel, 4 Saksi Diperiksa
kumparanNEWS November 17, 2025 09:48 AM
Siswa kelas VII SMPN 19 Tangsel, MH (13 tahun) meninggal dunia usai dirawat seminggu di rumah sakit usai diduga mengalami penganiayaan dari teman satu sekolahnya. Kuasa hukum keluarga MH, Alvian, mengatakan dugaan bullying yang dialami korban telah dilaporkan ke polisi oleh KPAI dan UPTD PPA Kota Tangsel.
“Sampai saat ini kami tanya Polres, laporan dibuat oleh KPAI,” kata Alvian, Minggu (16/11).
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Wira Nugraha, membenarkan bahwa polisi tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Karena adanya berita viral, kami terbitkan laporan informasi terkait hal itu. Kami juga sudah memeriksa guru dan beberapa teman korban,” kata Wira.
Sementara itu, Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang, mengatakan total empat saksi yang sudah diperiksa. Ia memastikan kasus itu akan ditangani secara profesional.
“Polres Tangerang Selatan akan menangani kasus ini secara profesional, tentunya sesuai dengan kaidah atau aturan hukum yang berlaku," kata Victor, Sabtu (15/11).
Polisi masih menunggu hasil medis untuk memastikan penyebab kematian MH sekaligus melengkapi proses penyelidikan.

Penyebab Kematian

Suasana rumah duka almarhum siswa SMPN 19 Tangsel yang mengalami bullying. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka almarhum siswa SMPN 19 Tangsel yang mengalami bullying. Foto: Dok. Istimewa
Kabar meninggalnya MH disampaikan pamannya yang menemani korban di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. MH meninggal dunia pada Minggu (16/11) pagi.
“Pagi dikabarin jam enam setelah salat Subuh, Hisyam sudah nggak ada,” kata Alvian.
Menurutnya, korban mulai dirawat beberapa hari setelah proses mediasi di sekolah, ketika kondisinya terus memburuk.
“Sudah seminggu lebih dirawat. Dua hari setelah dimediasi, langsung masuk rumah sakit,” jelasnya.
Alvian juga menyampaikan bahwa keluarga belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban karena selama ini MH tidak memiliki riwayat penyakit.
“Riwayat sakit belum tahu. Keluarga bilang almarhum tidak punya riwayat penyakit,” ujarnya.

Korban Bullying Alami Mata Rabun, Kaki Seperti Lumpuh

MH sebelumnya diberitakan menjadi korban bullying teman sekelasnya. Aksi bullying itu diduga telah terjadi sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Puncaknya, pada Senin (20/10), kepala korban dikabarkan dipukul menggunakan bangku berbahan besi.
Kakak korban, Rizki, menyebut setelah kejadian itu kondisi fisik adiknya menurun drastis. Tubuh siswa Kelas VII itu bahkan tak bisa digerakkan dengan baik, seperti lumpuh.
“Yang paling parah, dipukul kursi di kepalanya. Si korban baru cerita semua pas kejadian sudah parah. Kalau yang lainnya enggak pernah cerita, ini berani cerita karena sudah ngerasa sakit parah,” kata Rizki, Senin (10/11).
Rizki menyebut, adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangsel. Karena kondisinya semakin parah, kini adiknya telah dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Kondisi sekarang sangat memprihatinkan. Badan sudah enggak bisa dibawa jalan, lemas semua seluruh tubuhnya, mata sedikit rabun, sering pingsan, dan enggak mau makan,” tandasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.