Ringkasan Berita:
- Mobil pengangkut sampah menabrak bengkel di Kota Bengkulu.
- Pemilik bengkel tewas akibat kecelakaan tersebut.
- Saksi menyebut mobil sampah hilang kendali sebelum menabrak bengkel.
TRIBUNJATENG.COM, BENGKULU – Kecelakaan tragis terjadi di Kota Bengkulu pada Selasa (18/11/2025) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebuah mobil pengangkut sampah menabrak bengkel warga.
Kejadian tersebut menewaskan seorang pria lanjut usia bernama Fresdi Samosir (65), warga Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu.
Peristiwa ini mengejutkan warga karena terjadi begitu cepat dan menimpa korban yang saat itu tengah duduk santai sambil menikmati kopi di depan bengkelnya.
Menantu korban, Riza Warni, saksi mata utama dalam kejadian ini, menceritakan bahwa insiden bermula ketika sebuah Toyota Kijang pickup pengangkut sampah melaju dari arah Bentiring menuju kawasan Universitas Bengkulu (Unib) Belakang.
Jalan yang dilalui kendaraan itu merupakan rute rutin pengangkutan sampah dari wilayah tersebut. Namun hari itu, laju mobil tampak tidak stabil sejak beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi.
Sebelum insiden, situasi di bengkel sangat normal. Korban diketahui sedang duduk di kursi kayu yang berada tepat di depan bengkel sembari menyeruput kopi.
Namun ketenangan itu mendadak berubah ketika mobil pengangkut sampah mendekat ke lokasi dengan kondisi oleng.
Riza yang melihat laju mobil mulai memperhatikan, tetapi tidak menyangka bahwa kendaraan tersebut benar-benar akan menabrak bengkel.
"Bapak sedang duduk ngopi, tiba-tiba datang mobil sampah itu dan menabrak bapak yang ada di bengkel," kata Riza, Selasa (18/11/2025).
Benturan keras membuat meja yang berada tepat di depan korban terdorong kuat hingga menjepit bagian antara dada dan leher korban.
Tekanan itu menyebabkan luka parah yang membuat korban langsung tidak sadarkan diri.
Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan. Korban kemudian dievakuasi menggunakan mobil warga menuju Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Meski korban sudah dibawa secepat mungkin, tim medis rumah sakit menyatakan bahwa nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Bapak tidak sempat bilang apa-apa, dia sempat muntah darah saat dibawa, dan setibanya di rumah sakit dinyatakan sudah meninggal," ungkap Riza.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka dan disemayamkan hingga prosesi pemakaman yang dilakukan pada sore hari di TPU Yayasan Darusalam, tidak jauh dari kediamannya.
Suasana haru menyelimuti proses pemakaman, terlebih karena kepergian korban terjadi begitu tiba-tiba. (*)