...Silahkan para diaspora Indonesia ini direkrut menjadi dosen di kampus bapak-ibu sekalian

Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto tengah menyiapkan aturan double afiliasi sehingga memungkinkan dosen untuk berkolaborasi dengan diaspora Indonesia dalam berbagai aktivitas di lembaga pendidikan tinggi.

Ia mengatakan pihaknya tengah menyusun aturan tersebut guna mendukung lembaga pendidikan tinggi dalam negeri dalam membangun kolaborasi dan jejaring dengan akademisi global sekaligus memobilisasi dan memberdayakan talenta Indonesia yang berada di luar negeri.

“Bapak-Ibu sekalian kami sedang merancang aturan bagaimana membuat diaspora itu bisa menjadi double afiliasi dengan kampus-kampus bapak-ibu sekarang. Silahkan bapak ibu mulai menjalin komunikasi dengan diaspora kita,” kata Mendiktisaintek Brian dalam sambutannya pada Pembukaan Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Universitas Negeri Surabaya, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Barat pada Rabu.

Ia menyebutkan diaspora Indonesia berjumlah lebih dari seribu yang tersebar di banyak negara sehingga para dosen dalam negeri nantinya dapat mengajak hingga merekrut mereka untuk menjadi pembimbing mahasiswa jenjang doktoral (S3), mitra riset, mitra industri hingga menjadi dosen di berbagai lembaga pendidikan tinggi dalam negeri.

“Silahkan para diaspora Indonesia ini direkrut menjadi dosen di kampus bapak-ibu sekalian. Mereka bisa menjadi pembimbing mahasiswa S3, kalau mereka tidak sempat mengajar karena mereka di sana bisa untuk membimbing S3, melakukan riset, menemukan inovasi, bekerja sama dengan industri,” imbuh Brian.

Ia meyakini kolaborasi lembaga pendidikan tinggi dalam negeri dengan ribuan diaspora tersebut membuat Indonesia memiliki fondasi pembangunan yang kuat karena berbasis riset fundamental serta inovasi.

Ia menambahkan Pemerintah saat ini sudah menetapkan delapan industri strategis guna mendukung pembangunan Indonesia jangka panjang, mulai dari industri pangan, kesehatan, energi, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (AI dan semikonduktor) material dan manufaktur maju, pertahanan, dan maritim.

Dengan berkolaborasi bersama diaspora Indonesia, pihaknya berharap lembaga pendidikan tinggi dapat bertransformasi menjadi valua creation center atau pusat penciptaan nilai yang dapat mengubah inovasi menjadi industri untuk kemajuan dalam negeri.