Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 10 Halaman 35 36 Kurikulum Merdeka Bab 2: Penilaian Sikap
Whiesa Daniswara November 21, 2025 12:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Dalam pelajaran Akidah Akhlak, materi tentang tentang keyakinan dan budi pekerti dalam Islam yang perlu dipahami siswa kelas 10 MA (Madrasah Aliyah). 

Pada bab kali ini siswa diminta untuk memahami soal Ayo Mengenal Sifat-sifat Allah. 

Pada buku pelajaran Akidah Akhlak kelas 10 Kurikulum Merdeka halaman 35 36 karangan Nurul Hidayah dkk, yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2020, siswa diminta untuk mengerjakan soal penilaian sikap. 

Kunci jawaban Akidah Akhlak kelas 10 halaman 35 36 pada soal penilaian sikap hanya digunakan sebagai referensi untuk belajar siswa di rumah. 

Berikut Tribunnews merangkum kunci jawaban buku Akidah Akhlak kelas 10 halaman 35 36 pada soal penilaian sikap.   

Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 10 Halaman 35 36

Setelah kalian memahami uraian tentang sifat wajib Allah, coba anda cermati wacana berikut ini dan berikan komentar 

1. Perilaku Pertama

Pada sore hari, Budi diajak oleh Zaid berjalan-jalan menuju area persawahan yang melewati tepian sungai dengan air yang sangat jernih. Keduanya duduk di gubuk milik petani sambil menikmati pemandangan sawah yang luas dan indah, disertai cahaya matahari yang hampir terbenam.

Mereka melihat burung-burung berterbangan dan merasakan hembusan angin sepoi-sepoi yang membuat padi bergerak seperti ombak. Menyaksikan keindahan alam yang begitu memukau, hati mereka tersentuh dan keimanan pun bertambah.

 
2. Perilaku Kedua
Aku teringat sebuah film berjudul The Color in Paradise, yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Mohammad. Kedua matanya buta sejak lahir. Ibunya telah meninggal sejak ia masih kecil, sehingga ia diasuh oleh ayah dan neneknya.

Ayah Mohammad, seorang petani biasa yang kadang bekerja sebagai tukang bangunan, merasa malu memiliki anak laki-laki yang buta. Ia sering melarang anaknya bermain seperti anak normal lainnya, sampai akhirnya memasukkannya ke sekolah tunanetra. Di tempat itu, Mohammad belajar membaca dan mengenali lingkungan hanya melalui suara atau meraba benda.

Kadang ia harus bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, “What is over there?” karena ia penasaran dengan apa yang ada di hadapannya. Lambat laun, ia menemukan cara mengenali lingkungan melalui suara, penciuman, dan perabaan. Ia mengenali burung dari kicauannya, angin melalui hembusannya, dan pepohonan dengan meraba dedaunannya. Meski penuh keterbatasan, ia tampak bahagia.

Suatu hari, ia menangis karena perlakuan orang-orang di sekitarnya. Ia mengadu kepada gurunya, “Jika aku tidak buta, mungkin aku bisa pergi ke sekolah biasa dengan anak-anak normal lainnya.”

Gurunya pernah berkata, “Tuhan lebih cinta kepada orang yang buta karena mereka tidak dapat melihat.”
Mohammad menjawab, “Jika demikian, Tuhan tidak akan membuat kita buta sehingga kita tidak dapat melihat wujūd-Nya.”

Sang guru menjelaskan, “Tuhan tidak bisa dilihat, tetapi Dia ada di mana-mana. Kau dapat merasakan kehadiran-Nya. Kau dapat melihat-Nya dengan ujung jemarimu.”

Mohammad pun berkata sambil menangis,
“Sekarang aku dapat menggapai Tuhan di mana pun aku berada, sampai hari kemudian aku dapat menyentuh-Nya dan bercerita kepada-Nya tentang apa saja, termasuk segala rahasia yang ada di dalam hatiku.”

Kunci Jawaban

1. Perilaku Pertama
Tanggapan / Komentar:
Pemandangan alam yang indah menjadi bukti nyata kesempurnaan ciptaan Allah. Kekaguman Budi dan Zaid menunjukkan bahwa tanda-tanda kebesaran Allah dapat meningkatkan keimanan seseorang. Menghayati keindahan alam merupakan bentuk tadabbur terhadap ciptaan-Nya dan sesuai dengan ajaran bahwa Allah Maha Pencipta (Al-Khaliq) dan Maha Kuasa.

2. Perilaku Kedua
Tanggapan / Komentar:
Kisah Mohammad menggambarkan bahwa kekurangan fisik bukan penghalang untuk merasakan kehadiran Allah. Meski tidak dapat melihat, ia tetap mampu mengenali kebesaran Allah melalui indera lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat wujud (ada), qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), dan tidak bergantung pada tempat maupun bentuk sehingga tidak bisa dilihat oleh mata, namun dapat dirasakan melalui hati. Kisah ini juga mengajarkan agar manusia bersyukur, sabar, dan tidak merendahkan orang yang memiliki keterbatasan.

Disclaimer:

  • Kunci jawaban Akidah Akhlak di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, pastikan anak mengerjakan sendiri terlebih dahulu.

(Rinanda) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.