Militer Israel menembak mati seorang pria Palestina yang diklaim mereka sebagai pembunuh seorang warga Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian pria bernama Sultan Abdulaziz (22) itu di dekat kota Jenin, Tepi Barat.
Dilansir AFP, Selasa (25/11/2025), militer Israel mengatakan pasukannya di dekat Jenin telah membunuh Sultan Abdulaziz yang dituduh sebagai pria yang melakukan serangan teror terhadap Gideon Perry, warga Israel.
"Penyerang membunuh Perry dengan palu, mencuri senjata api dan kendaraannya, lalu melarikan diri," kata militer Israel.
Gideon Perry adalah seorang pria Israel yang tewas di permukiman Kedumim, di Tepi Barat utara, pada Agustus 2024.
Pada Senin kemarin, militer Israel menyatakan telah melancarkan serangan di kota Nablus, dan menewaskan seorang warga Palestina yang telah menewaskan dua tentara dalam serangan pada Mei 2024.
Dalam operasi itu, pasukan Israel memastikan bahwa pria yang telah membarikade diri di dalam sebuah gedung itu bersenjata. Tentara Israel melepaskan tembakan dan juga menangkap beberapa kaki tangannya.
Para saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat banyak darah tetapi tidak ada jasad di rumah yang diserang oleh tentara Israel di Nablus timur.
Kekerasan di Tepi Barat, yang telah diduduki Israel sejak 1967, telah melonjak sejak serangan Hamas terhadap Israel memicu perang Gaza pada Oktober 2023. Kekerasan ini belum berhenti meskipun gencatan senjata telah berlaku di Gaza sejak 10 Oktober.
Pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina, banyak di antaranya militan, tetapi juga puluhan warga sipil di Tepi Barat sejak dimulainya perang.
Setidaknya 44 warga Israel, termasuk tentara dan warga sipil, telah tewas dalam serangan Palestina atau operasi militer Israel.







