Heboh Temuan Beras Impor Ilegal di Batam dan Sabang, Menkeu Purbaya Ancam Akan Lakukan Hal Ini pada Bea Cukai
Ines Noviadzani November 27, 2025 11:34 PM

Grid.ID - Temuan beras impor ilegal di Batam dan Sabang membuat Menkeu Purbaya naik pitam. Buntut kejadian tersebut, sang menteri ancam akan bekukan Bea Cukai.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan langkah yang akan ia ambil terkait dengan temuan impor beras ilegal yang masuk melalui Pelabuhan Batam dan Sabang. Ia juga mengaku sudah melakukan panggilan dan rapat internal dengan jajaran Bea Cukai untuk meminta penjelasan dan perbaikan secara menyeluruh.

"Saya sudah panggil mereka. Kita rapat internal ya. Kita bilang, kita diskusikan dengan mereka. Saya bilang begini. Image Bea Cukai kurang bagus di media, di masyarakat, di pimpinan tertinggi kita. Jadi kita harus perbaiki dengan serius," ujar Menkeu Purbaya, dikutip dari Tribunnews.

Menteri yang mendapat julukan Koboi itu memberikan waktu satu tahun kepada Bea Cukai untuk berbenah. Upaya perbaikan kinerja pun diharapkan berjalan maksimal.

Sebab, menurutnya jika dalam periode itu tidak ada perubahan signifikan dan masyarakat tidak puas, pemerintah tidak segan akan membekukan Bea Cukai. Perannya pun akan diganti dengan SGS.

Sistem SGS dalam konteks Bea Cukai mengacu pada penggunaan jasa SGS (Sosiete Generale de Surveillance). SGS merupakan sebuah perusahaan inspeksi dan verifikasi internasional yang melakukan pemeriksaan barang ekspor-impor sebelum masuk ke Indonesia.

"Kalau kita Bea Cukai nggak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih nggak puas, bea cukai bisa dibekukan diganti dengan SGS. Seperti zaman dulu lagi. Jadi sekarang bea cukai, orang-orang bea cukai mengerti betul ancaman yang mereka hadapin," tegasnya.

Penggunaan AI di Beberapa Pos Bea Cukai

Kementerian Keuangan kini mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan atau AI pada beberapa pos Bea Cukai. Teknologi ini akan membantu mendeteksi praktik seperti under-invoicing secara lebih cepat dan akurat.

Langkah tersebut merupakan salah satu perkembangan reformasi internal Bea Cukai yang cukup positif. Menkeu Purbaya pun optimis kondisi akan semakin membaik di tahun depan.

"Dan kita sudah mulai terapkan AI-AI di stasiun-stasiun bea cukai. Jadi nanti under-invoicing akan cepat terdeteksi sambil kita perbaiki yang lain. Jadi kita pelajarin betul. Jadi sekarang cukup baik kemajuannya. Saya pikir tahun depan sudah aman. Artinya bea cukai akan bisa bekerja dengan baik dan profesional," ujarnya.

"Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16 ribu orang pegawai Bea Cukai dirumahkan. Orang Bea Cukai pintar-pintar dan siap untuk mengubah keadaan," sambungnya.

Temuan Beras Impor Ilegal

Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan masuknya 250 ton beras impor ilegal. Beras-beras itu diduga berasal dari Thailand, melalui Pelabuhan Sabang, Aceh.

"Kami terima laporan tadi sekitar jam 14.00 WIB, bahwasanya ada beras masuk di Sabang. Itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat," ujar Mentan Amran.

"Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam, langsung disegel ini berasnya. Nah, enggak boleh keluar," tegasnya.

Temuan beras impor ilegal di Batam dan Sabang itu pun membuat Menkeu Purbaya naik pitam. Atas kejadian tersebut, sang menteri bahkan tak ragu akan membekukan Bea Cukai.

Dirut Bulog Buka Suara

Terkait dengan temuan beras impor ilegal di Batam dan Sabang tersebut, Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani buka suara. Ia mengatakan bahwa stok beras masih melimpah.

Diketahui, Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog tercatat ada 3,8 juta ton. Hal inis ejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mengimpor beras.

"Jadi, masyarakat tidak perlu bimbang dan ragu bahwa stok beras kita mencukupi dan tidak perlu adanya lagi impor-impor dari manapun," ujar Rizal, dikutip dari Kompas.com.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.