Warga Jakarta Pulang Demi Evakuasi Ibu di Langkat Sumut, Korban Banjir Janji Bayar Mi yang Dijarah
Irfani Rahman December 02, 2025 09:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, LANGKAT- Sampan nelayan kebanjiran rezeki pada saat banjir merendam Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Banyak perahu mereka disewa masyarakat untuk mengevakuasi pengungsi atau kendaraan roda dua. Hal ini karena minimnya perahu karet yang disediakan oleh pemerintah setempat. Sementara debit air yang merendam Kecamatan Tanjung Pura setinggi paha hingga leher orang dewasa.

Ini seperti yang dilakukan Hidayat warga asal Jakarta. Dia jauh-jauh datang ke Kecamatan Tanjung Pura untuk mengevakuasi ibu dan keluarga besarnya dari jebakan banjir.

“Saya heran, kenapa pemerintah tidak menyediakan perahu karet. Ini sangat aneh sekali. Terpaksa saya menyewa sampan nelayan, untuk menyelamatkan ibu saya dan keluarga,” ujar Hidayat saat diwawancarai Tribunmedan, Senin (1/12).

Hidayat pun harus merogok kantong hingga nyaris Rp 1 juta. “Hampir sejuta juga saya mengeluarkan uang untuk menyewa kapal untuk evakuasi ibu dan sepeda motor abang saya,” ujarnya.

Saat ini kondisi ibunya tidak begitu sehat. Maka sejak mendapat kabar banjir besar di Kecamatan Tanjung Pura, Hidayat memutuskan untuk pulang kampung.

“Dari awal banjir saya sudah kepikiran dengan ibu dan keluarga saya. Jadi saya putuskan tanggal 30 November 2025 saya beli tiket pesawat dan terbang ke Tanjung Pura,” kata Dayat.

Sekitar pukul 11.30 WIB pada waktu itu tiba di Kecamatan Tanjung Pura. Ia pun bergegas menjumpai ibunya dengan menyewa sampan. “Begitu tiba ditempat pengungsian, saya gendong ibu saya agar keluar dari lokasi. Memang tak ada perahu karet, kacau Kabupaten Langkat ini,” ujarnya.

Akhirnya Dayat bersama ibu serta keluarga besarnya berhasil keluar dari jebakan banjir. Dan saat ini sudah menginap disalahsatu home stay yang berada di Kecamatan Stabat.

Sementara seorang korban banjir dan longsor di Sibolga, Sumatera Utara, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan penjarahan di minimarket. Muchlis mengaku menjarah demi tiga anaknya yang kelaparan. Ia mengambil tiga mi instan, air mineral, dan makanan ringan.

Namun ia berjanji akan membayar barang yang sudah ia ambil jika kondisinya sudah membaik.

“Kepada pemilik Alfamart, sebelumnya saya minta maaf karena saya juga salah satu yang menjarah toko Alfamart tersebut,” kata pria tersebut. Ia pun mengaku tidak pernah punya niat untuk melakukan hal kriminal tersebut.

“Saya sebenarnya tidak ada niat untuk berbuat itu, cuma karena keterbatasan makanan yang kami miliki. Kami juga terjebak banjir, tidak ada uang untuk membeli, tidak ada bantuan sama sekali. Akhirnya saya ikut mengambil juga,” tuturnya dalam video yang diunggah di akun TikToknya, Muchlis Lepaslajang.

Pada akun TikTok-nya itu, Muchlis ternyata merupakan seorang penjual nasi goreng. Ia cukup sering membagikan video dirinya saat sedang berjualan. Bahkan di videonya juga banyak memperlihatkan momen ia membagikan makanan gratis. (tribunmedan)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.