PMI Ponorogo Jadi Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong: Coba Lindungi Majikan
kumparanNEWS December 02, 2025 11:20 AM
Kemlu RI menyatakan sejauh ini 9 WNI tewas dalam kebakaran apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong. Belum ada data resmi yang dirilis, tapi pihak keluarga rata-rata telah mendapat informasi.
Salah satu korban meninggal adalah seorang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Dina Martiana (36).
Kepastian kabar itu diterima keluarga Dina di Desa Tajug, Kecamatan Siman, pada Sabtu (29/11) setelah otoritas setempat mengonfirmasi identitas jenazah.
"Tadi malam kepala desa memberi tahu. Yang jadi korban itu memang Mbak Dina, putri Pak Samud," kata Perangkat Desa Tajug, Tohirin saat ditemui di rumah duka pada Minggu (30/11) seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan keluarga sebenarnya sudah menerima kabar sejak awal peristiwa, namun belum berani memastikan tanpa informasi resmi dari pihak berwenang.
Jenazah Dina direncanakan dimakamkan di pemakaman umum Sukun, Desa Tajug, setelah proses pemulangan selesai.
Keluarga menunjukkan foto Dina Martiana, pekerja migran asal Ponorogo yang menjadi korban kebakaran apartemen di Hong Kong, saat ditemui di rumah duka di Desa Tajug, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (30/11/2025). Foto: ANTARA/HO-Prastyo/aa
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga menunjukkan foto Dina Martiana, pekerja migran asal Ponorogo yang menjadi korban kebakaran apartemen di Hong Kong, saat ditemui di rumah duka di Desa Tajug, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (30/11/2025). Foto: ANTARA/HO-Prastyo/aa

Jenazah Tiba di Indonesia Rabu

Menurut Tohirin, keluarga telah bersiap menunggu kedatangan jenazah yang diperkirakan tiba di Indonesia pada Rabu (3/11).
Adik korban, Riko Andi, menuturkan kecurigaan keluarga muncul setelah apartemen tempat kakaknya bekerja ikut terbakar.
Upaya menghubungi Dina tidak membuahkan hasil karena teleponnya tidak tersambung.
"Baru dapat kabar pasti Sabtu siang, setelah petugas memastikan lewat dokumen dan barang milik kakak," katanya.
Riko mengenang percakapan terakhir dengan kakaknya pada Selasa sebagai obrolan biasa tanpa firasat buruk.

Dina Berusaha Melindungi Majikan

Warga Negara Indonesia (WNI) mengikuti doa bersama untuk korban kebakaran apartemen di Hong Kong, Minggu (30/11/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Negara Indonesia (WNI) mengikuti doa bersama untuk korban kebakaran apartemen di Hong Kong, Minggu (30/11/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
Riko menambahkan keluarga semakin terpukul setelah mendapat informasi bahwa Dina meninggal saat berupaya melindungi majikannya.
"Katanya terjebak di ruangan. Mau turun tidak bisa, karena asap dari bawah, jadi hanya bisa bertahan," ucapnya.

Dina Tulang Punggung Keluarga

Petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan api yang melahap perancah bambu di beberapa gedung di perumahan Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11/2025). Foto: Tyrone Siu/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan api yang melahap perancah bambu di beberapa gedung di perumahan Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11/2025). Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Dina telah bekerja selama empat tahun di Hong Kong sebagai tulang punggung keluarga.
Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara dan meninggalkan seorang suami serta anak yang kini duduk di kelas IX SMP.
"Ini tahun kedua kontrak kerja, kontrak yang pertama habis lalu kembali memperpanjang dengan majikan yang sama," ujar Riko.
Kebakaran apartemen terjadi pada Rabu (26/11) siang. Saat peristiwa terjadi, sedang ada pemeliharaan/renovasi gedung-gedung hunian masing-masing setinggi 32 lantai itu. Kompleks hunian itu terdiri dari 8 gedung, 7 di antaranya sedang pemeliharaan.
Pemeliharaan menggunakan perancah/stager dari bambu dan jaring hijau. Bahan-bahan yang mudah terbakar ini diduga yang membuat api mudah menyebar ke berbagai blok.
Apartemen itu terdiri dari 2.000 unit dan dihuni sekitar 4.500 orang. Ratusan WNI bekerja dan tinggal di sana sebagai tenaga migran sektor domestik.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.